DaerahHead Line NewsNganjukPolitik & Pemerintahan

Mindo Dukung Pembangunan Berbasis Pertanian di Kabupaten Nganjuk

Nganjuk, megapos.co.id – Anggota Komisi IV DPR RI, Ir Mindo Sianipar bekerjasama dengan Kementerian Pertanian (Kementan) RI menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Petani atau Pelaku Usaha Holtikultura.

Kegiatan tersebut digelar di salah satu hotel di Kecamatan/ Kabupaten Nganjuk, Kamis (16/9/2021).

Hadir dalam acara tersebut, anggota Komisi IV DPR RI Ir Mindo Sianipar, Direktur Buah dan Florikultura Dr Liferdi Lukman SP MSi, anggota Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur Ida Bagus Nugroho, Ketua DPRD Kabupaten Nganjuk Tatit Heru Tjahjono dan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk Judi Ernanto.

Acara tersebut juga diikuti sebanyak 50 anggota kelompok tani / gapoktan dari beberapa kecamatan se Kabupaten Nganjuk.

Foto bersama peserta Bimtek Peningkatan Kapasitas Petani atau Pelaku Usaha Holtikultura

Dalam kesempatan itu, Ir Mindo Sianipar mengungkapkan, kegiatan ini digelar untuk mendukung pembangunan berbasis pertanian di Kabupaten Nganjuk.

“Nganjuk harus kita bangun menjadi kabupaten berbasis pertanian. Untuk itu, kita harus tingkatkan sumber daya manusia (SDM) utamanya petani agar memiliki pengetahuan dan wawasan di dalam meningkatkan produktivitas pertanian,” ungkap Mindo di sela acara Bimtek.

Menurutnya, dalan Bimtek ini, peserta diberikan materi-materi terkait peningkatan kapasitas petani atau pelaku usaha dalam rangka penguatan terhadap usahanya.

“Sebagai wakil rakyat, kita akan bersinergi dengan pemerintah baik di tingkat pusat, propinsi maupun di tingkat kabupaten untuk mewujudkan pembangunan berbasis pertanian,” terang anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan lima periode ini.

Untuk mewujudkan hal tersebut, kata Mindo, pihaknya akan memperjuangkan anggaran yang ada di pusat maupun daerah untuk diarahkan pada kegiatan atau program berbasis pertanian.

“Jadi, anggaran tidak hanya kita perjuangkan dari Kementan RI saja, akan tetapi juga dari Kementerian Perindustrian ataupun kementerian lainnya. Begitu juga, anggaran yang ada tingkat propinsi maupun kabupaten,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Nganjuk, Tatit Heru Tjahjono menyampaikan terimkasih kepada anggota DPR RI Mindo Sianipar yang selalu memperhatikan dan peduli terhadap masyarakat petani di Kabupaten Nganjuk.

“Kegiatan Bintek yang digelar Pak Mindo bersama Kementan RI ini sangat penting, karena bisa menunjang petani di Nganjuk dalam meningkatkan produktivitas pertanian,” terangnya.

Sebagai petugas partai, kata Tatit, baik di tingkat pusat, daerah maupun kabupaten, akan selalu komitmen untuk menampung dan memperjuangkan aspirasi masyarakat.

“Saya berharap Bimtek seperti ini bisa terus dilakukan begitu juga dengan bantuan-bantuan untuk petani Nganjuk dari wakil rakyat tidak putus,” harapnya.

Hal senada juga disampaikan, anggota Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur, Ida Bagus Nugroho. Menurutnya, Bimtek ini penting dilakukan untuk meningkatkan kapasitas petani atau pelaku usaha holtikultura yang ada di Kabupaten Nganjuk.

“Nganjuk merupakan sentra penghasil bawang merah akan tetapi mengapa gebyarnya kalah dengan bawang goreng khas Palu. Padahal, bahannya berasal dari Kabupaten Nganjuk,” tukasnya.

Menurutnya, hal itu menjadi PR bersama agar Kabupaten Nganjuk bisa memproduksi hasil panen bawang merah yang bagus dan mampu membuat brand sendiri.

“Melalui Bimtek inilah, kita akan menyelesaikan PR tersebut yaitu bagaimana untuk memberdayakan sumber pertanian yang ada di Nganjuk agar lebih maju,” pungkasnya.

Sementara itu, Direktur Buah dan Florikultura Dr Liferdi Lukman SP MSi mengungkapkan bahwa, sosok Mindo Sianipar adalah seorang yang kritis dan solutif.

“Masyakat Nganjuk harus bersyukur karena memiliki wakil rakyat seperti Pak Mindo yang sangat peduli terhadap kemajuan petani,” katanya.

Liferdi mengungkapkan bahwa, Bimtek ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan Kementerian Pertanian RI.

Menurutnya, kebijakan untuk menaikkan daya saing holtikultura, akan dilakukan melalui tiga strategi utama, yaitu pengembangan Kampung Hortikultura, menumbuhkan UMKM hortikultura, dan digitalisasi hortikultura melalui sistem informasi.

“Di Jawa Timur kita sudah mengembangkan ratusan Kampung Holtikultura, sedangkan di Kabupaten Nganjuk sudah ada 13 Kampung Holtikultura, yang meliputi komoditas bawang merah, cabai dan sebagainya,” imbuhnya.

Liferdi menyebut Kampung Holtikultura bertujuan untuk membuat kawasan yang terkonsentrasi dan berskala ekonomi. Dengan begitu, produk yang dihasilkan berkualitas dan bisa bersaing dengan produk-produk dari negara lain di pasar ekspor.

Di kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk, Judi Ernanto mengaku bersyukur dan berterimakasih karena Kabupaten Nganjuk mendapat perhatian khusus di sektor pertanian dari Anggota Komisi IV DPR RI Mindo Sianipar.

“Setelah dilakukan Bimtek terkait pengolahan limbah dan pakan ternak beberapa waktu lalu, alhamdulilah hari ini Pak Mindo bersama Kementan RI mengadakan Bimtek Peningkatan Kapasitas Petani atau Pelaku Usaha Holtikultura,” terangnya.

Judi menegaskan, pihaknya memiliki target mengembangkan 14 ribu hektar untuk komoditas bawang merah.

“Untuk itu, perlu adanya terobosan agar hasil panen bawang merah bisa maksimal dan ketika panen harga tidak jatuh,” urainya.

Selain itu, kata Judi, diperlukan inovasi bagaimana bawang merah bisa dipasarkan tidak hanya berupa umbi bawang merah saja akan tetapi bisa dipasarkan menjadi produksi olahan pasca panen seperti bawang goreng dan sebagainya.

Kabid Holtikultura Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk, Agus Sulis menambahkan, penanganan produksi komoditas bawang merah harus dilakukan dari hulu sampai ke hilir.

“Jadi, petani tidak hanya bisa menanam saja, akan tetapi kita arahkan bagaimana petani itu mampu menanam, mengolah dan memasarkan hasil produksi pasca panen, sehingga harapannya mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani,” pungkas Agus.

Reporter : Jumiati