DaerahHead Line NewsNganjukPolitik & Pemerintahan

Rembuk Stunting, Upaya Percepatan Pencegahan dan Penanganan Stunting

Nganjuk, megapos.co.id – Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk menggelar Rembuk Stunting Tingkat Kecamatan, Kamis (14/10/2021) di Balai Desa Pace Kulon Kecamatan Pace Kabupaten Nganjuk.

Kegiatan ini digelar sebagai upaya percepatan pencegahan dan penanganan stunting di Kabupaten Nganjuk khususnya di Kecamatan Pace.

Hadir dalam acara tersebut, Plt Camat Pace Eko Sutrisno, Kasi Kesehatan Gizi Keluarga dan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk, CH Firmaningtyas SKM, Kepala Puskesmas Pace Rahmawati EW, Koordinator Bidan Kecamatan Pace Santi Nurhaini dan Lilis Purwaningsih dari Puskesmas Pace.

Acara ini juga diikuti 20 peserta terdiri kepala desa di Kecamatan Pace, kader PKK desa, perwakilan dar Dinas PPKB Kabupaten Nganjuk, Dinas PMD dan kader KPM.

Dalam kesenpatan itu, Kasi Kesehatan Gizi Keluarga dan Masyarakat CH Firmaningtyas SKM mengatakan, kegiatan Rembuk Stunting Tingkat Kecamatan ini adalah kelanjutan dari kegiatan Rembuk Stunting Tingkat Kabupaten yang digelar bulan April 2021 yang lalu.

“Kegiatan ini, seharusnya dilaksanakan bulan Mei, yaitu satu bulan setelah pelaksanaan Rembuk Stunting di tingkat kabupaten,” ungkap Naning sapaan akrab CH Firmaningtyas SKM.

Karena di Kabupaten Nganjuk, kasus Covid – 19 mengalami kenaikan yang cukup signifikan, akhirnya Rembuk Stunting Tingkat Kecamatan tertunda dan baru bisa digelar di Bulan Oktober 2021 ini.

Naning menjelaskan, kegiatan Rembuk Stunting ini merupakan integrasi semua OPD. Jadi, tidak hanya Puskesmas saja, akan tetapi juga melibatkan lintas sektor untuk bersama-sama berkomitmem mensukseskan pencegahan, penurunan dan penanganan stunting.

“Kagiatan ini dimaksudkan agar terwujud komitmen semua pihak dalam menanggulangi permasalahan stunting secara bersama-sama,” imbuhnya.

Naning menyampaikan ada 8 aksi konvergensi yang dilakukan untuk menurunkan angka stunting di antaranya analisis situasi, rencana kegiatan, Rembuk Stunting, Perbup, pembinaan Kader Pembangunan Manusia (KPM), sistem manajemen data, pengukuran dan publikasi data stunting, serta evaluasi kinerja tahunan.

Delapan aksi konvergensi tersebut dilakukan mulai dari proses perencanaan, penganggaran, implementasi, pemantauan, dan evaluasi program/kegiatan.

Pelaksanaan aksi konvergensi dilakukan melalui intervensi gizi spesifik (kegiatan yang langsung mengatasi terjadinya stunting seperti asupan makanan, infeksi, status gizi ibu, penyakit menular, dan kesehatan lingkungan ).

Selain itu, juga intervensi gizi sensitif (upaya- upaya untuk mencegah dan mengurangi masalah gizi secara tidak langsung, yang pada umumnya dilakukan oleh sektor non kesehatan) dengan sasaran Rumah Tangga 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang dapat mengakses layanan 20 indikator penurunan stunting secara lengkap (konvergen) di lokus stunting dengan menyelaraskan berbagai sumberdaya yang dimiliki.

Diakuinya, angka stunting di Kabupaten Nganjuk mengalami penurunan drastis dari angka lokus stunting 44 persen menjadi 9,4 persen.

“Meski begitu, kita jangan sampai lengah, akan tetapi tetap berupaya untuk mencegah terjadinya permasalahan stunting,” pesannya.

Untuk itu, Naning mengajak masyarakat untuk selalu hidup sehat mulai dari kesehatan remaja putri, calon pengantin, ibu hamil dan bayi baru lahir harus diupayakan sehat agar stunting bisa dicegah.

Pantauan megapos.co.id, usai acara tersebut, penandatanganan komitmen penurunan stunting di Kecamatan Pace dilakukan oleh lintas sektor.

Reporter : Jumiati