DaerahHead Line NewsPolitik & PemerintahanTulungagung

Penggiat Lingkungan Asal Tulungagung Terima Kalpataru

Tulungagung, megapos.co.id – Pemerintah Kabupaten Tulungagung harus berbangga diri. Pasalnya, salah satu putra daerahnya, Karsi Nerro Soethamrin ketua kelompok sadar wisata (Pokdarwis), mendapatkan penghargaan Kalpataru kategori “Penyelamat lingkungan” dari pemerintah pusat. Penyerahan penghargaan Kalpataru diberikan dalam rangka Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) tahun 2018 di Taman Wisata Alam Batu Putih, Bitung, Sulawesi Utara, Kamis (30/8/2018) lalu.

Menurut Karsi Nerro Soethamrin, Kalpataru adalah penghargaan tertinggi dari pemerintah pusat, yaitu penghargaan yang diberikan oleh presiden ataupun menteri terkait.

“Penghargaan Kalpataru adalah tentang keberhasilan mengelola lingkungan hidup. Kebetulan penghargaan Kalpataru yang saya terima itu adalah kategori penyelamat lingkungan,” ujarnya, Sabtu (22/12/2018).

Dia menambahkan, Kalpataru itu adalah orang yang sanggup dan mau secara sukarela menyelamatkan lingkungan di wilayahnya. “Tahun 2014, saya mendapat Kalpataru tingkat Provinsi Jawa Timur, dan tahun 2015 pernah diundang ke istana kepresidenan mendapat nominasi Kalpataru,” katanya.

Dijelaskan, intinya Kalpataru itu diraih bersama rekan-rekannya, khususnya penggiat lingkungan yang ada di Telaga Buret yang menamakan diri dengan sebutan Habitat Masyarakat Peduli Alam Raya (Hampar) Kabupaten Tulungagung.

“Kalpataru itu adalah cambuk bagi siapapun biar penggiat penyelamat lingkungan juga ikut campur dalam mengelola lingkungannya masing-masing,” tuturnya.

Dia berharap, Pemerintah Kabupaten Tulungagung supaya tahu, ternyata di pelosok-pelosok daerah banyak penggiat-penggiat lingkungan yang mungkin kurang terdeteksi atau kurang terjamah oleh dinas – dinas terkait yang membidangi tentang pelestarian lingkungan.

“Semoga banyak yang jadi penyemangat untuk menyelamatkan kawasan yang ada di atas bumi ini untuk bisa selamat dan bisa lestari seperti yang kita harapkan, biar bisa dirasakan anak cucu kita nanti,” ungkap Narsi.

Dia juga meminta kepada Pemerintah Kabupaten Tulungagung agar membangun Monumen Kalpataru untuk menarik wisatawan lokal ataupun luar Kabupaten Tulungagung.

Dengan harapan, setelah dibangun Monumen Kalpataru, bisa untuk swafoto wisatawan dan menjadi daya tarik tersendiri yang saat ini lagi tren dan dibuat kenang-kenangan.

“Semoga berkat bantuan teman-teman media, pembangunan Monumen Kalpataru bisa segera terealisasi karena banyaknya permintaan dari para wisatawan atau pengunjung di Telaga Buret ini,” urainya.

Selama ini pihaknya pernah menyampaikan ke dinas-dinas terkait perihal pembangunan Monumen Kalpataru, tapi hanya sebatas obrolan saja, belum mengajukan secara tertulis atau legal.

Ke depannya, Telaga Buret ini dapat dikemas menjadi destinasi wisata ekologi tentang lingkungan, karena saat ini ada sekitar 170 jenis tumbuhan yang terdeteksi.

“Dan kami memohon kepada dinas-dinas terkait, selain monumen, juga dibangunkan fasilitas-fasilitas edukasi untuk anak-anak. Karena kebanyakan yang berkunjung ke Telaga Buret ini kaum ibu-ibu yang membawa anaknya,” tukasnya.

Reporter : Agus Budiyanto

Editor : M. Hartono