DaerahHead Line NewsNganjukPolitik & Pemerintahan

Pasca Sidang MK, Ulama Nganjuk Serukan Perdamaian

Nganjuk, megapos.co.id – Pasca  sidang sengketa hasil pemilu di Mahkamah Konstitusi (MK), yang menolak gugatan pasangan capres nomor 02 Prabowo Subianto – Sandiaga Uno, sejumlah ulama di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, mengajak seluruh pihak untuk tetap menjaga keutuhan dan kedamaian NKRI.

Salah satunya diungkapkan oleh KH Samsudin Al Ali Pengasuh Pondok Pesantren Al Fatah Pule Tanjunganom. Pasca sidang dan jelang penetapan presiden RI terpilih, dia mengajak semua elemen masyarakat turut menjaga kondusivitas negara Indonesia.

 “Perbuatan anarkisme telah melukai rasa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Maka dari itu kami mengajak semua elemen masyarakat di Nganjuk untuk menjaga perdamaian,” serunya.

Menurutnya, jika terjadi bentrokan antara massa yang menolak hasil sidang MK dengan aparat kepolisian hingga berujung pembakaran fasilitas umum, hal itu mencederai perjuangan ulama dan pendiri bangsa yang bersusah payah merebut kemerdekaan dari tangan penjajah.

“Sekarang tidak ada istilah 01 dan 02, semuanya harus bersatu demi bangsa Indonesia yang kita cintai ini,” ujarnya.

 Ia juga mengungkapkan, mematuhi peraturan perundang-undangan dalam berdemokrasi menjadi sebuah cermin bangsa yang berdaulat dan beradab.

Hal itu juga seiring dengan apa yang telah dicita-citakan pendiri bangsa saat memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. “Kasus sengketa pemilu sudah selesai. Kini saatnya kita isi dengan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,” ajaknya.

Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur KH Ali Mustofa Said mengajak seluruh masyarakat, khusus umat muslim untuk tidak terprovokasi terhadap ajakan demo atau perbuatan anarkis usai dibacakannya putusan MK tersebut.

Pihaknya meminta agar masyarakat tetap tenang, tentram dan damai. “Kami berharap kepada pihak untuk legowo dan menghormati hasil persidangan yang dptuskan MK,” ungkapnya.

Menurutnya, pesan damai dan menolak kerusuhan sebagaimana dilarang oleh ajaran Agama Islam. Yakni janganlah kita membuat kerusakan di bumi yang sudah diperbaiki sedemikian rupa.

“Mari kita ciptakan ketentraman dan kedamaian. Umat muslim, khususnya di wilayah Kabupaten Nganjuk jangan terpancing ajakan berbuat anarkis dan kerusuhan. Mari lebih tenang, wujudkan ketentraman dan kedamaian untuk Indonesia,” pesannya. (*)

Editor : M. Hartono