Di Tulungagung, Ini yang Dilakukan Presiden Jokowi
Tulungagung, megapos.co.id – Pemerintah Kabupaten Tulungagung menerima kunjungan kerja Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo (Jokowi). Dalam kunjungannya ini, Presiden Jokowi meresmikan rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) untuk para mahasiswa atau mahasiswi yang kuliah di STKIP PGRI dan IAIN Tulungagung.
Selain itu juga meresmikan Jembatan Ngujang 2 atau biasa disebut Jalur Lingkar Timur (JLT) di halaman STKIP Tulungagung, Jumat (4/1/2019).
Jokowi menyampaikan, rusunawa yang telah dibangun ini untuk para mahasiswa yang menimba ilmu di Tulungagung. “Runawa ini bisa untuk tempat tinggal sementara bagi mahasiswa selama kuliah agar bisa maksimal,” ujarnya.
Dikatakan, sebanyak 300 rusunawa telah dibangun di Jawa Timur, dan yang terbanyak di Kabupaten Tulungagung. “Di Tulungagung ini ada sebanyak 45 rusunawa yang telah dibangun,” ucap Presiden Jokowi.
Selanjutnya, didampingi Menteri PUPR Ir, Basuki Hadimuljono, MS.C, PH.d, Plt. Bupati Tulungagung Maryoto Birowo, Ketua DPRD Tulungagung Supriyono, Presiden Jokowi meninjau gedung rusunawa.
Sementara itu, Ketua DPRD Tulungagung Supriyono mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi yang telah meresmikan Jembatan Ngujang 2. Diketahui jembatan ini menghubungkan dua wilayah kecamatan, yakni Kecamatan Ngantru dan Sumbergempol untuk mengurangi kemacetan di Jembatan Ngujang 1.
“Seperti yang kita ketahui, Jembatan Ngujang 1 kualitasnya sudah rapuh. Dengan adanya Jembatan Ngujang 2 ini sangat berpengaruh terhadap perekonomian, dan saat ini ada pelebaran kota, karena kota kita merangsek ke timur,” urainya.
Pembangunan rusunawa yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Tulungagung bisa membantu masyarakat, khususnya warga Kabupaten Tulungagung yang belum punya rumah tinggal, terutama di usia muda.
“Kita prioritaskan, maka bisa menempati dengan fasilitas yang layak, memadai, dan konsekuensi pembiayaan sangat murah,” ujar Supriyono.
Ditambahkan, gedung rusunawa yang ada di kampus STKIP PGRI dan IAIN Tulungagung ini akan bisa mengoptimalkan proses belajar mengajar atau perkuliahan dari para mahasiswa.
“Juga menjadikan peningkatan nilai akreditasi dan kualitas kampus untuk mendapatkan daya tarik dari calon-calon mahasiswa terutama dalam rangka mengejar peningkatan statusnya menjadi Universitas Islam Negeri (UIN),” ucapnya.
Reporter : Agus Budiyanto
Editor : M. Hartono