Plt Bupati Tulungagung Tinjau Dermaga Penyeberangan Perahu Tambang
Tulungagung, megapos.co.id – Pasca insiden terceburnya minibus di penyeberangan tambang Ngunut beberapa waktu yang lalu, kini menjadi sorotan banyak pihak, termasuk Plt. Bupati Tulungangug Maryoto Birowo. Dia bersama forkompimda meninjau langsung lokasi terceburnya minibus ini, Rabu (30/1/2019).
Plt. Bupati Tulungagung Maryoto Birowo mengatakan, secara teknis kondisi penyeberangan saat ini membutuhkan pengaman atau safety dan perlu anggaran yang besar, dan nantinya juga harus dipasang portal maupun antrian masuk penyebrangan.
“Karena penyeberangan ini cukup besar di Tulungagung, sehingga menjadi akses perekonomian terhadap masyarakat sekitar,” ujarnya kepada sejumlah wartawan.
Maryoto menyampaikan, terkait musibah terceburnya minibus di dermaga penyeberangan, Pemkab Tulungagung masih melakukan koordinasi internal dengan pihak-pihak terkait termasuk kepolisian dan Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Timur.
Pemkab Tulungagung akan terus berupaya melakukan pengawasan meskipun jembatan penyebrangan ini milik Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur. “Seyogyanya kita membantu dan melakukan pengawasan dan pembangunan dermaga penyebrangan di Ngunut karena penyeberangan tambang merupakan inisiatif dari warga sekitar,” bebernya.
Setelah dibangunnya Jembatan Ngujang II, Pemkab Tulungagung menghimbau kepada pengguna jalan agar melewati jembatan tersebut, supaya aman dan nyaman. “Berdasarkan data jumlah penyeberangan tambang di Tulungagung sebanyak 17, yang tidak dioperasikan sebanyak 4 dermaga,” tandasnya.
Sementara itu, Muda’i (50) pengelola penyeberangan mengatakan, pihaknya siap dipanggil untuk dimintai keterangan oleh pihak kepolisian atau sebagai saksi dalam musibah tersebut.
Dikatakan, sejak dibangunnya dermaga penyeberangan mulai tahun 2012 hingga tahun 2019 ini, tercatat 2 kasus kejadian kecelakaan di penyebrangan ini.
“Terkait kondisi perahu penyeberangan, sering dilakukan pengecekan oleh tim uji kir dari Provinsi Jatim untuk memgetahui kondisi kelayakan perahu saat melakukan operasi,” urainya.
Reporter : Agus Budiyanto
Editor : M. Hartono