Workshop Reformasi Total Koperasi di Era Revolusi Industri 4.0
Tulungagung, Megapos.co.id – Untuk meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) serta mempersiapkan koperasi ke depan dalam menghadapi berbagai tantangan dan persaingan yang semakin berat, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Tulungagung melakasanakan workshop dengan tema “Reformasi total koperasi di era revolusi industri 4.0 untuk peningkatan dan pengembangan lembaga koperasi.”
Acara workshop dilaksanakan di ruang pertemuan Nata Mukti Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Tulungagung, Kamis (18/7/2019).
Plt Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Sunaryo melalui Kabid Kelembagaan Socanintyas WK mengatakan, Dinas Koperasi Usaha dan Mikro melaksanakan workshop perkoperasian tahun 2019 dalam menghadapi era revolusi 4.0.
“Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Tulungagung khusus memberikan motivasi kepada gerakan koperasi khususnya koperasi mahasiswa (Kopma) untuk mempersiapkan koperasi dalam menghadapi era revolusi 4.0,” ucap Kabid. Kelembagaan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Tulungagung Socanintyas, Kamis (18/7/2019).
Ia menambahkan, dengan adanya revolusi industri 4.0, perubahan gaya hidup generasi milenial yang begitu cepat dan tidak menentu (disruptif), sebagai akibat dari perkembangan teknologi informasi, robotik, artifical inteligence, transportasi dan komunikasi yang sangat pesat.
“Koperasi dapatnya bertransformasi dengan membangun karakter kreatif,
dan inovatif dalam menata organisasi Kelembagaan dan strategi pengelolaan koperasi sesuai dengan perkembangan zaman dan IPTEKS di era Industri 4.0,” jelasnya.
Lebih lanjut, Kabid Oca menyampaikan, kreativitas mengharuskan gerakan koperasi dapat berpikir berbeda dibandingkan badan usaha lainnya. Sedangkan inovatif mengharuskan gerakan koperasi dapat bertindak berbeda dengan badan usaha yang lain.
“Koperasi yang kreatif dan inovatif akan dapat lebih cepat beradaptasi dengan lingkungannya.
Hal yang paling utama bagi gerakan Koperasi dalam melakukan reformasi total koperasi di era revolusi industri 4.0,” bebernya.
Ia juga menjelaskan, koperasi harus memperhatikan 4 (empat) hal, yang pertama, modernisasi organisasi dan menejemen dengan melakukan organizational reengineering yang berbasis pada sistem operasi yang cepat, mudah, transparan, dan mempunyai akuntabiltas tinggi sehingga membangun kepercayaan anggota.
Kedua, pemanfaatan tekhnologi informasi dalam pengelolaan bisnis berbasis sistem aplikasi yang memudahkan
anggota mendapatkan pelayanan usaha Koperasi.
Tiga, fokus mengembangkan bisnis didasarkan pada skala dan kelayakan ekonomi dan menangkap setiap peluang bisnis yang ada. Dan yang keempat menjalankan koperasi sesuai dengan prinsip dan nilai-nilai koperasi.
“Esensi dari kekuatan Ideologi dan kelembagaan koperasi, maka diharapkan, koperasi akan semakin kokoh dan dapat memberikan kontribusi yang lebih dalam peningkatan pembangunan ekonomi nasional,” bebernya.
Pelaksanaan workshop perkoperasian tahun 2019 dikuti oleh gerakan koperasi, terutama koperasi mahasiswa (Kopma) sebanyak 50 peserta serta diisi nara sumber atau pemateri dari Dosen fakultas ekonomi Widyagama Malang. Acara dilaksanakan dengan tertib, lancar dan terjalin komunikasi yang aktif antara audience dengan narasumber yang menyampaikan materi.
“Dengan pelaksanaan worhshop perkoperasian tahun 2019 ini, diharapkan kedepannya, mahasiswa adalah sebagai generasi penerus bangsa, disamping menambah wawasan tentang dunia perkoperasian untuk meningkatkan perekonomian serta mengembangkan perkoperasian di indonesia,” tandas Socaninyias.
Reporter : Agus Budiyanto
Editor : M. Hartono