Pimpinan PG di Jombang Audiensi Bersama Bupati Hj Mundjidah Wahab
Jombang, megapos.co.id – Petani tebu Kabupaten Jombang bersama pimpinan Pabrik Gula Tjoekir dan Pabrik Gula Djombang Baru audensi dengan Bupati mengenai hasil gulanya yang menumpuk di pabrik gul, Senin (12/10/2020).
Petani tebu bernama Roni Choirudin, asal desa Menganto Kecamatan Mojowarno menyampaikan, maksud mendatangi Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab yakni agar petani tebu bisa mendapatkan kepastian pembayaran gula tani, untuk mewujudkan swasembada gula, sebab terhitung mulai 2 bulan gula petani belum terbayarkan, para petani kebingungan untuk mengelola lahan mereka kembali, karena panen tebu yang sebelumnya belum terealisasi semua.
“Yang harus membeli atau membayar gula adalah 11 investor yang telah ditunjuk oleh pemerintah untuk membayar gula petani yang ada di Pabrik Gula BUMN. Apalagi petani ada yang menggarap 2-10 hektar lahan, dan 3500kw, tebu yang sudah disetor ke pabrik gula,” ucap Rony
Terpisah, pihak Pabrik Gula Tjoekir, Choiron menyampaikan, sebelumnya sudah terdapat kesepakatan yang telah disetujui oleh DPR, Disperindag, Petani, serta Pihak Importir perihal pembelian gula dari petani. Akan tetapi pada praktiknya importir melakukan pembayaran masih pada tahap 1 saja.
Menurut Choiron, terhitung pada tahap 1 sekitar bulan Juni, yang sudah dibayarkan pada bulan Agustus. Tahap 2 pada tanggal 1-10 bulan Juli, dan tahap 3 tanggal 11-20 bulan Juli sampai saat ini belum terbayarkan. Sedangkan jumlah tahap terdapat 4,5,6,7, sampai 8. “Saya juga kesusahan bagaimana akan membayar petani, sedangkan uang belum turun,” tegasnya.
Dikatakan juga oleh Choiron, awal mulanya disebabkan karena harga gula turun, hingga muncul inisiatif dari Andalan Petani Republik Indonesia untuk menjual gula kepada impotir.
“Saat ini dari pihak petani telah beberapakali mendatangi Pemerintah Pusat untuk mencari kejelasan. Tetapi masih belum mendapatkan hal yang diinginkan,” katanya.
Sementara itu, Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab ketika ditemui menjelaskan, pihaknya telah melakukan konsultasi dengan Dinas Perkebunan Jawa Timur, yang akan diteruskan pada Kementrian dengan harapan masalah petani tebu terselesaikan.
“Saya hanya bisa memfasilitasi melalui provinsi yaitu dinas perkebunan. Harapannya agar petani tebu bisa segera tersalurkan gulanya petani tebu,” ungkapnya.
Reporter : Wisnu
Editor : M Hartono