Cerita Penjual Nasi Pecel di Tengah Pandemi Covid – 19
Nganjuk, megapos.co.id – Pagi itu menjelang subuh, Minggu (29/11/2020) perempuan paruh baya itu membuka kedai warung nasi pecel.
Aktivitas itu dilakukan setiap pagi hingga menjelang siang oleh Wiwik Setyowati, seorang penjual nasi pecel yang berlokasi di Pasar Krempyeng Desa Ngrengket Kecamatan Sukomoro Kabupaten Nganjuk.
Wiwik sengaja membuka kedai warungnya menjelang subuh untuk melayani pembeli yang saat itu sedang melakukan aktivitas di sekitar pasar.
“Saya sengaja membuka kedai warung nasi pecel ini menjelang subuh bersamaan dengan mulainya aktivitas yang ada di pasar. Kebanyakan kami melayani pembeli dari para pedagang yang ingin membuka lapaknya di pasar,” ungkap Mbak Wiwik sapaan akrab Wiwik Setyowati.
Pasca merebaknya pandemi Covid – 19, pendapatannya menurun drastis yang sebelumnya hasil jualan nasi pecel mencapai Rp 500 ribu per hari, namun saat ini, hanya sekitar Rp 250 ribu – Rp 200 ribu.
Namun, rutinitas itu tetap ia lakoni dengan semangat dan ikhlas untuk tetap bertahan dan bekerja untuk mencukupi kebutuhan keluarganya.
Ia pun berharap ada langkah konkret dari pemerintah setempat untuk memperhatikan usaha dan kehidupannya, minimal ada bantuan agar usahanya tetap bertahan.
Meski begitu, di tengah ancaman Covid – 19, ia tetap mematuhi himbauan pemerintah untuk menerapkan 3 M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak).
“Di depan kedai, saya siapkan air untuk mencuci tangan lengkap dengan sabun. Tidak hanya itu, kepada setiap pembeli, tidak bosan-bosannya saya sarankan untuk memakai masker dan menjaga jarak,” kata Mbak Wiwik.
Menurutnya, hal ini dilakukan semata-mata untuk menjaga kesehatan sekaligus pencegahan penyebaran Covid – 19. “Semoga, pandemi Covid – 19 ini cepat berlalu, sehingga kita semua bisa beraktivitas normal seperti biasa,” pungkasnya.
Reporter : Jumiati