Telan Anggaran Ratusan Juta Rupiah, Kualitas Bangunan Proyek Desa Pelumpang Dipertanyakan
Lamongan, megapos.co.id – Proyek pembangunan jalan rabat beton di Desa Pelumpang Kecamatan Sukodadi Kabupaten Lamongan, yang bersumber dari Dana Bantuan Keuangan APBD Kabupaten/Kota tahun anggaran 2020, patut dipertanyakan.
Berdasarkan data yang dihimpun, Desa Pelumpang mendapatkan kucuran Dana Bantuan Keuangan dari APBD Kabupaten/Kota tahun anggaran 2020 sebesar Rp 700 juta.
Dana itu dialokasikan untuk Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan/Pengerasan Jalan Desa sebesar Rp 300 juta. Namun kenyataannya pekerjaan di lapangan tidak sesuai harapan dengan struktur bangunan yang ada, dan diduga dikerjakan secara asal-asalan.
Hal itu bisa dilihat dari bangunan rabat beton yang diketahui baru dibangun beberapa bulan lalu, sudah tampak mengalami kerusakan parah. Bahkan betonnya tampak pecah-pecah. Ironisnya lagi sebagian besar proyek bangunan yang ada di Desa Pelumpang banyak yang tidak ada papan proyeknya.
Sementara itu, pekerjaan lain yang juga diduga menyimpang dari bestek, yakni pembangunan tembok penahan tanah (TPT), yang juga menghabiskan anggaran yang bersumber dari Bantuan Keuangan APBD Kabupaten/Kota tahun 2020 sebesar Rp 150 juta.
Pembangunan TPT tersebut diduga bahan campuran materialnya kurang baik, sehingga mutu bangunan tidak sesuai harapan, banyak yang putus dan rapuh.
Menurut warga setempat yang ada di lokasi proyek kepada awak media mengatakan, proyek jalan rabat beton itu baru dibangun beberapa bulan yang lalu, namun sudah mengalami kerusakan, dan banyak yang pecah.
“Jalan ini baru saja dibangun beberapa bulan lalu, tapi sudah pecah-peca., Bukan bangunan jalan ini saja, namun bangunan TPT yang ada di gapuro masuk Desa Pelumpang juga banyak yang retak tembus putus,” ujarnya.
Kepala Desa Pelumpang Sutikno saat dikonfirmasi membenarkan jika bangunan rabat beton jalan poros desa dan TPT tersebut dari dana Bantuan Keuangan APBD Kabupaten/Kota, dan sebagian bangunan jalan juga ada yang berasal dari bantuan Jasmas DPR Provinsi Jatim fraksi PKB.
Disinggung terkait pecahnya proyek rabat beton dan TPT yang baru dikerjakan beberapa bulan yang lalu, ia mengaku tidak tahu penyebabnya. “Memang begitu kalau masalah yang bantuan jasmas dari anggota dewan ya memang rata-rata sperti itu,” ujar Sutikno.
Sekadar diketahui, pekerjaan serupa juga terjadi di Desa Baturono Kecamatan Sukodadi, yang pernah diekspos media ini minggu kemarin, sekarang sedang didalami oleh Kejaksaan Negeri Lamongan.
Reporter : Supri
Editor : M Hartono