Cerita Siswa SMP Negeri 4 Nganjuk Mengikuti PTM Terbatas
Nanjuk, megapos.co.id – Pagi itu, Rabu (22/9/2021) siswa siswi SMP Negeri 4 Nganjuk bersiap untuk mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas yang sudah diberlakukan serentak di Kabupaten Nganjuk sejak tanggal 6 September 2021.
Anak-anak tampak sumringah tatkala bisa menjalani PTM Terbatas.
Tidak seperti biasanya, siswa siswi itu tampak memasuki gerbang sekolah dengan terlebih dahulu dilakukan cek suhu menggunakan thermogun.
Sebelum masuk kelas masing-masing, mereka (siswa siswi_red) mencuci tangan menggunakan sabun di wastafel yang berada di depan masing-masing kelas.
Tak lupa, mereka juga memakai masker saat berada di lokasi sekolah.
Kebiasaan baru yang dilakukan oleh setiap anak SMP Negeri 4 Nganjuk itu, juga diterapkan oleh seluruh warga sekolah.
Yuta Mahluli Imtiyas, siswi Kelas VIII-8 SMP Negeri 4 Nganjuk mengaku senang dan antusias karena PTM sudah mulai dilakukan di seluruh sekolah yang ada di Kabupaten Nganjuk, khususnya di SMP Negeri 4 Nganjuk.
“Alhamdulilah, belajar tatap muka sudah mulai dibuka, sehingga kita bisa bertemu bapak ibu guru dan teman-teman,” katanya saat berbincang dengan megapos.co.id, Rabu (22/9/2021).
Diakuinya, meski saat ini, ia sudah kelas VIII, tetapi belum sepenuhnya mengenal setiap warga sekolah khususnya bapak ibu guru dan teman-temannya.
“Apalagi, selama kelas VII, saya dan teman-teman hanya beberapa kali mengikuti belajar tatap muka karena masih pandemi Covid -19, itupun hanya kegiatan yang bersifaf school visit,” tandas Yuta sapaan akrab Yuta Mahluli Imtiyas.
Menurutnya, pembelajaran tatap muka lebih bisa diterima daripada pembelajaran jarak jauh atau online.
“Banyak kendala yang saya alami saat belajar secara online seperti jaringan internet yang tidak stabil dan terkadang koneksi internet putus sehingga pembelajaran yang kita terima tidak bisa maksimal,” bebernya.
Belum lagi, tambah Yuta, ketika materi yang disampaikan bapak ibu guru kurang dipahami, ia kesulitan untuk menanyakan materi pelajaran tersebut karena terbatasnya waktu.
“Untuk itu, saya berharap semoga pandemi Covid -19 ini cepat berlalu, sehingga aktivitas belajar di sekolah bisa normal kembali,” pungkasnya.
Diketahui, regulasi yang menjadi dasar penyelenggaraan belajar tatap muka secara nasional yaitu Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19.
Selain itu, pelaksanaan pembelajaran tatap muka ini, menyusul diterapkannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2 khususnya di wilayah Kabupaten Nganjuk.
Kepala SMP Negeri 4 Nganjuk, Agus Krustanto SPd MMPd mengaku mendukung program pemerintah di dalam penyelenggaran pembelajaran di tengah pandemi Covid – 19.
“Untuk itu, SMP Negeri 4 Nganjuk telah mempersiapkan diri di dalam pelaksanaan PTM, agar berjalan aman dan lancar,” ungkap Agus Krustanto SPd MMPd, Rabu (22/9/2021).
Ia menjelaskan, jadwal pembelajaran dan jumlah jam belajar per harinya diterapkan melalui pembagian rombongan belajar (shift). Dengan demikian, siswa tetap bisa menerapkan jarak 1,5 meter antar meja dengan siswa lainnya.
“Setiap anak mengikuti pembelajaran tatap muka harus memenuhi persayaratan, diantaranya meminta surat pernyataan persetujuan dari orang tua dan mematuhi protokol kesehatan,” tukasnya.
Menurut Agus, dalam kegiatan PTM ini, durasi pembelajaran hanya dilakukan selama 3 jam dengan 3 mata pelajaran yaitu dimulai pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 10.00 WIB.
“Jadi, dalam satu kelas yang seharusnya diikuti 32 anak, sekarang hanya diisi 16 anak. Sehingga, 1 meja hanya diisi 1 anak saja,” terangnya.
Bentuk Satgas Covid-19
Untuk memastikan keamanan di lingkungan sekolah agar tidak terjadi klaster baru di sekolah, kata Agus, pihaknya telah membentuk Satgas Covid-19 tingkat sekolah.
“Satgas Covid -19 sekolah bertugas mengawal dan menjamin keamanan dan keselamatan warga sekolah dengan pengawasan protokol kesehatan yang ketat,” bebernya.
Satuan tugas seperti ini, kata Agus, akan memperkuat pengawasan protokol kesehatan untuk menghindari penularan Covid – 19.
“Satgas sekolah juga akan berperan penting dalam memberikan edukasi tentang pentingnya menerapkan protokol kesehatan, mengkomunikasikan setiap perkembangan PTM kepada satgas daerah dan dinas terkait,” jelasnya.
Terkait pelaksanaan PTM terbatas, lanjut Agus, sekolah telah mempersiapkan sarana prasarana seperti wastafel di depan ruang kelas, pengadaan masker untuk setiap anak, face shield untuk pendidik dan karyawan, thermogun, dan hand sanitizer.
Agus juga menegaskan, saat berada di sekolah, setiap anak diwajibkan mematuhi protokol kesehatan yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak.
Agus berharap kasus Covid – 19 semakin menurun sehingga frekuensi untuk belajar tatap muka bisa semakin banyak dan bisa beraktivitas normal kembali.
“Saat ini, anak-anak sudah rindu untuk belajar di sekolah. Karena, mereka tetap butuh sosok seorang guru untuk membimbing dan mendidik secara langsung atau tatap muka,” pungkas Agus.
Reporter : Jumiati