Tahun Ajaran Baru 2022/2023, SMAN 1 Kota Blitar Gelar MPLS
Blitar, megapos.co.id – Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Kota Blitar melaksanakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) pada awal tahun ajaran baru 2022/2023.
Hal ini dilaksanakan setelah diterbitkannya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah Bagi Siswa Baru (Permendikbud No. 18/2016).
“MPLS hari pertama sekolah yang meliputi kegiatan pengenalan lingkungan sekolah yang mengacu pada juknis dari Kanwil Jawa Timur,” kata Kepala SMAN I Kota Blitar, Gatot Wiyono, Rabu (20/7/2022).
Untuk pelaksanaan MPLS, menurut Gatot Wiyono, dimulai dari tanggal 16 Juli untuk pra MPLS. Adapun kegiatan inu bertujuan dalam rangka pengenalan awal, dimana siswa baru diberikan motivasi bahwa lembaga sekolah bertugas untuk menemukan potensi mereka dan membantu mengembangkan potensi mereka untuk kecerahan masa depan mereka.
“Salah satu diantaranya mengenal lingkungan sekolah. Untuk materi yang lain, seperti Wiyata Mandala, budi pekerti yang sesuai rundown, dilaksanakan pada tanggal 18 sampai tanggal 20 yang diakhiri dengan acara apel penutupan MPLS,” ungkap Gatot Wiyono.
Selain melaksanakan MPLS, Gatot Wiyono mengatakan, ada 3 jurusan yaitu olimpiade, reguler dan steam. ada 340 siswa baru yang masuk di SMAN 1 Kota Blitar ini.
Dikatakannya, di hari ketiga ini ada agenda pensi . “Ada 3 materi yang disampaikan yaitu Pendidikan Baris Berbaris (PBB), motivasi dan pencerahan mengenai hal hal setelah usai lulus sekolah, supaya mereka memiliki pemahaman yang mantap tentang masa depannya,” tambahnya.
“Dalam MPLS, kami juga melakukan pemetaan sehingga terdeteksi siapa yang nanti anak-anak ini ingin melanjutkan kuliah, dan siapa yang setelah lulus langsung bekerja. Maka kita juga melibatkan bagian Bimbingan dan konseling (BK) untuk mengawal anak anak menemukan potensi, mengenali potensi dan membantu mengembangkan potensi,” ungkap Gatot
Dijelaskannya pula, MPLS ini wajib karena sudah ada aturan perundang-undangan, dan sebagai lembaga pendidikan wajib melaksanakan kegiatan tersebut. Karena atmosfir ketika masih duduk di SMP dengan di SMA berbeda.
“Makanya kita membantu menyamakan konsep, bahasa supaya ada keserasian sehingga bisa berjalan dengan optimal,” pungkasnya.(ayu)