Antisipasi Penyebaran Chikungunya, Dinkes Tulungagung Rutin Lakukan Fogging
Tulungagung, megapos.co.id – Guna mengantisipasi penyebaran penyakit Chikungunya, Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung melakukan pengasapan atau “fogging” di mana terdeteksi sebagai tempat penyebarannya.
Kali ini, fogging dilakukan di Desa Samir, Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagunh sebagai tempat yang disinyalir sebagai tempat sebaran Chikungunya.
Kabid Pengendalian Penyakit Dinkes Tulungagung, Didik Eka mengatakan, ada tiga petugas diturunkan untuk berkeliling melakukan pengasapan ke lingkungan terdampak kasus yang bisa menyebabkan korban mengalami kelumpuhan sesaat tersebut.
“Hari ini tadi ada dua desa yang kami lakukan tindakan pengasapan. Selain di Desa Samir, Kecamatan Ngunut, fogging (pengasapan) juga kami lakukan di Desa Jatimulyo, Kecamatan Kauman,” katanya.
Lebih lanjut didik mengatakan, penyemprotan yang dilakukan tersebut sebagai salah satu cara mengatasi penyebaran penyakit chikungunya.
“Penyemprotan hanya sebagai salah satu langkah saja. Membersihkan lingkungan masing-masing itu yang utama supaya tidak menjadi sarang nyamuk,” imbuhnya.
Penanggulangan juga dilakukan dengan menabur larvasida serta penerapan 3M, yakni menguras, menutupi semua tempat tampungan air, serta mendaur ulang sampah yang bisa digunakan berkembang biak nyamuk.
Menurut Didik, lonjakan kasus Chikungunya juga dipengaruhi mobilitas warga yang tinggi selama lebaran.
“Selama periode April lalu, tercatat 34 warga terjangkit chikungunya. Rinciannya, di Desa Samir ditemukan 13 kasus dan Desa Jatimulyo 21 kasus,” ungkapnya.
Penyakit yang dibawa oleh nyamuk Aides aegypti dan Aides albolitus ini tak menular antar manusia, kecuali melalui kedua nyamuk tersebut.
“Jika ada yang sakit lalu digigit nyamuk terus menggigit orang yang sehat, bisa menular,” katanya.
Jika parah, katanya, orang yang tertular akan kesulitan beraktivitas, lantaran mengalami nyeri di persendian hingga tak bisa berjalan.
“Beruntung penyakit ini bisa sembuh dengan pengobatan yang tepat dan belum ditemukan kasus meninggal akibat chikungunya,” imbuhnya.
Namun demikian ,tak semua orang yang tergigit nyamuk itu tertular. Mereka hanya menjadi vektor penyakit tersebut, dan bisa menularkan kembali jika tergigit nyamuk.
“Gejala penyakit ini antara lain demam, pusing, timbul bintik merah pada kulit dan nyeri pada persendian,” pungkasnya. (Adv/Sdr)