Mengenal Lebih Dekat Tentang Iva Test dan Pap Smear
Jombang, megapos.co.id – Pap smear adalah prosedur pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi kanker serviks pada perempuan.
Pemeriksaan pap smear dapat mendeteksi adanya sel-sel asing (sel prakanker) pada leher rahim yang berpotensi berkembang menjadi kanker.
Perbedaan Iva Test dan Pap Smear untuk Deteksi Dini Kanker Serviks
Kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker yang dapat mempengaruhi organ reproduksi wanita.
Pemeriksaan rutin sangat penting untuk mendeteksi dini adanya perubahan sel yang dapat menjadi tanda awal kanker serviks.
Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara dua metode pemeriksaan yang umum digunakan, yaitu IVA Test dan Pap Smear, dalam deteksi kanker serviks.
Pelayanan IVA dan Pap smear di Pustu Sumber Agung (kerjasama antara puskesmas Dukuhklopo dengan lab Jenggolo) dilaksanakan pada 17 Oktober 2024.
Salah satu inovasi dari programer Kespro (Indah W STr.keb) adalah kerjasama dengan lab Jenggolo untuk menjaring sasaran pemeriksaan IVA dan pap smear.
Sasaran yang datang 20 orang dengan alamat wilayah puskesmas Dukuhklopo.
a. Hasil Pemeriksaan IVA:
Hasil tes IVA yang menunjukkan kondisi normal (kondisi serviks tidak bermasalah), maka tidak ditemukan perubahan warna atau area putih yang mencurigakan. Sementara bila olesan asam asetat menyebabkan perubahan warna yang mencurigakan pada serviks. Misalnya ada area yang tampak berwarna putih. Perubahan warna ini dapat menunjukkan adanya pertumbuhan sel kanker atau keabnormalan lainnya.
b. Hasil Pemeriksaan Pap smear:
Pemeriksaan Pap Smear memiliki 3 kategori utama, meliputi:
Negatif berarti tidak ada tanda-tanda pra-kanker, atau kelainan signifikan lainnya yang ditemukan. Namun, ada kemungkinan temuan yang tidak terkait dengan kanker serviks, seperti infeksi ragi, herpes, atau Trichomonas vaginalis.
Selain itu, ada juga kemungkinan perubahan seluler reaktif, yang terjadi ketika ada infeksi atau peradangan di sekitar leher rahim.
Kelainan sel epitel berarti sel-sel yang melapisi leher rahim atau vagina menunjukkan perubahan yang mungkin berhubungan dengan kanker atau pra-kanker.
Kategori ini dibagi menjadi sub-kategori untuk sel skuamosa (sel datar) dan sel kelenjar.
Neoplasma ganas lainnya mengacu pada adanya jenis kanker lain selain kanker serviks yang dapat terdeteksi melalui tes Pap.
Pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) Test dan Pap Smear (Tes Pap) adalah dua metode yang digunakan dalam skrining dan deteksi dini kanker serviks atau lesi pra-kanker. Ada pun kelebihan dan kekurangan dari masing-masing metode:
Kelebihan IVA Test
Mudah dilakukan dan biaya relatif lebih rendah daripada tes Pap.
Tidak memerlukan peralatan khusus atau laboratorium untuk interpretasi hasil.
Hasil dapat langsung dilihat dan dievaluasi oleh dokter saat pemeriksaan hasil palsu positif atau palsu negatif.
Kelebihan Pap Smear
Tingkat sensitivitas yang lebih tinggi daripada IVA Test dalam mendeteksi lesi pra-kanker atau kanker serviks.
Dapat mengidentifikasi jenis perubahan seluler dan tingkat keparahan lesi.
Mampu mendeteksi kelainan pra-kanker pada tahap awal, sehingga memungkinkan intervensi
Penting untuk dicatat, baik IVA Test maupun Pap Smear memiliki peran penting dalam pemeriksaan dan deteksi dini kanker serviks.
Dokter akan menentukan metode yang paling sesuai berdasarkan faktor-faktor seperti usia, riwayat medis, dan ketersediaan fasilitas. Dalam beberapa kasus, kombinasi kedua metode ini dapat digunakan untuk meningkatkan akurasi diagnosis.
Pap Smear dan IVA Test adalah dua metode pemeriksaan yang digunakan dalam deteksi kanker serviks.
Pap Smear lebih berfokus pada pengambilan sampel sel dan analisis laboratorium, sedangkan IVA Test berfokus pada visualisasi langsung perubahan jaringan dengan bantuan asam asetat.
Pemeriksaan rutin dan deteksi dini sangat penting dalam upaya pencegahan dan terapi kanker serviks.
Dengan memahami perbedaan antara IVA Test dan Pap Smear, wanita dapat membuat keputusan yang lebih cerdas dalam menjaga kesehatan reproduksi mereka.
Jadi, apapun metode yang dipilih, yang terpenting adalah menjalani pemeriksaan rutin dan mengikuti anjuran dokter. Dengan demikian, kita dapat melangkah lebih dekat dalam memastikan kesehatan kita dan mencegah masalah yang lebih serius di masa depan. (Nu)