Kades Rejomulyo, Berdayakan BUMDes dari Dana Desa
Magetan, megapos.co.id – Desa merupakan ujung tombak pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Karenanya, pemerintah terus memberikan perhatian lebih terhadap kemajuan desa dan pemberdayaan masyarakat desa.
Menurut Aris Purwanto, Kepala Desa Rejomulyo menerangkan, Undang-Undang tentang desa bahkan memberikan kewenangan penuh kepada pemerintah dan masyarakat desa, untuk mengelola sendiri anggarannya.
“Desa diberikan kewenangan dan sumber dana yang memadai agar dapat mengelola potensi yang dimilikinya guna meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” terangnya.
Setiap tahun, kata Aris, pemerintah pusat telah menganggarkan dana desa yang cukup besar untuk diberikan kepada desa, termasuk untuk memberdayakan BUMDes.
Aris Purwanto mengatakan, BUMDes adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh desa, melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan desa yang dipisahkan, guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat desa.
“Dalam rangka menjelang bulan Ramadan, pemerintah desa mengadakan kegiatan pasar Ramadan selama bulan Ramadan menjelang berbuka puasa,” imbuhnya.
Menurutnya, dalam kegiatan ini, karang taruna mempunyai peran penting untuk memeriahkan dan meramaikan pasar Ramadan.
“Harapannya, pasar Ramadan bisa menjadi embrio perkembangan pertumbuhan ekonomi di Desa Rejomulyo dan bisa meramaikan BUMDes sesudah Ramadan,” harapnya.
Aris juga berharap, ke depan kegiatan tersebut bisa menarik perhatian Pemerintah Kabupaten Magetan.
“BUMDes bisa bergerak di berbagai bidang seperti penyediaan sembako, pasar desa, pengelolaan produk pertanian, wisata desa dan sebagainya,” papar Kades Rejomulyo.,
Dijelaskannya, untuk memperkokoh eksistensi BUMDes diperlukan berbagai hal, seperti konsolidasi internal, membangun kemitraan dengan pelaku ekonomi di desa, perusahaan swasta, serta BUMD.
“Saya percaya dengan keinginan dan tekad yang kuat, BUMDes akan bisa terus berkiprah meskipun memiliki banyak keterbatasan baik dari sisi sumberdaya manusia maupun permodalan,” ujar Aris Purwanto. (Pari)
