HAKLI Cabang Tulungagung Dukung Eliminasi TB 2030 Melalui Inovasi Gedor Eling TB
Tulungagung, megapos.co.id – Eliminasi Tuberkulosis (TB) pada tahun 2030 merupakan salah satu target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Untuk mencapai target tersebut, Indonesia berkomitmen untuk menurunkan kasus TB Paru menjadi 65 per 100.000 penduduk.
Di Kabupaten Tulungagung, TB Paru masih menjadi focus utama penanganan dalam rangka eliminasi TB Tahun 2030.
Berdasarkan data SITB Tahun 2021, penderita TB yang ditemukan di Kabuputen Tuungagung sebesar 6.976, tahun 2022 sebesar 15.120, tahun 2023 sebesar 15.120 dan tahun 2024 sebesar 12.018.
Artinya pada tahun 2024 jumlah penemuan terduga TB menurun, disebabkan oleh under reporting.
Keberhasilan pengobatannya juga masih rendah, sebesar 86,31 persen. Ini menjadi bahaya laten karena risiko penularannya masih tinggi.
Dampaknya adalah meningkatnya morbiditas dan angka kematian.
Dalam hal ini, HAKLI Cabang Tulungagung turut berupaya dalam penanganan dan pencegahan penularan atau penyebaran TB Paru di wilayah Kabupaten Tulungagung.
Gerakan Door To Door Eliminasi Faktor Risiko Lingkungan Dalam Rangka Pencegahan Dan Penanggulangan TB atau di sebut Gedor Eling TB merupakan inovasi terintegrasi antara program promotif dan preventif melibatkan jejaring dan jaringan.
Tenaga Sanitasi Lingkungan dan Programmer TB di seluruh puskesmas yang ada di Kabupaten Tulungagung bersinergi implementasikan inovasi gedor eling TB di lapangan, Jumat ( 15/8/2025).
Perlu diketahui, Inovasi Gedor Eling TB Hakli Cabang Tulungagung merupakan kegiatan kunjungan dalan rangka tindak lanjut intervensi berupa edukasi dan fasilitasi pendampingan perbaikan kualitas udara ruang rumah penderita TB beserta kontak erat.
Bentuk intervensi tersebut menyesuaikan temuan faktor risiko pencetus, seperti pencahayaan yang kurang diberi edukasi atau solusi agar pencahayaan sesuai standar, jika penderita TB masyarakat miskin, diberi bantuan genteng kaca.
Jika sirkulasi udara tidak memenuhi syarat, diedukasi agar membuat lubang hawa, atau jika kelembaban tinggi diberi solusi membuat alat dehumidifier sederhana.
Dalam arti lain untuk penderita TB Maskin ada bansos perbaikan sarana kualitas udara ruang, karena menjadi titik berisiko yang sangat dominan.
Tampak di rumah penderita TB Paru, Tenaga Kesehatan Lingkungan Puskesmas bersama Hakli Cab Tulungagung melaksanakan beberapa langkah penanganan pencegahan seperti perbaikan sirkulasi udara ruang rumah penderita TB dan edukasi ke warga.
Di wilayah kerja UPT Puskesmas Tiudan, ada beberapa pasien TB maskin yang disasar Gedor Eling TB. Demikian juga di wilayah kerja UPT Puskesmas Kedungwaru, Beji dan wilayah lain.
Peran Puskesmas dalam Gedor Eling TB adalah melakukan inspeksi kesehatan lingkungan atau memetakan faktor risiko pencetus dan faktor risiko peluang perbaikan.
Ini merupakan hasil dari survey kebutuhan masyarakat dan kreativitas tenaga kesehatan di lapangan, yang diharapkan dapat meningkatkan mutu layanan, efisiensi kerja, serta memperluas jangkauan pelayanan kesehatan masyarakat.
Kolaborasi dan dukungan dari seluruh elemen kesehatan dalam implementasi inovasi di harapkan memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
Inovasi Gedor Eling TB yang terbukti efektif dan akan terus dioptimalkan.
Ketua Hakli Cabang Tulungagung, Wiji Astuti, SKM, M.Kes berharap, agar Gedor Eling TB dapat membantu proses percepatan eliminasi TB di Kabupaten Tulungagung.
Menurut Ermawati, Ketua Seksi Pemberdayaan Nasyarakat HAKLI Cabang Tulungagung, bahwa alur kegiatan inovasi Gedor Eling TB adalah pengambilan data hasil inspeksi kesehatan lingkungan atau hasil pemetaan faktor risiko pencetus dan penyebaran TB di lingkungan penderita TB dan penggalian informasi lainnya.
“Kemudian, HAKLI Cabang Tulungagung melakukan tindak lanjut pemetaan faktor peluang perbaikan, edukasi dan bentuk intervensi lainnya seperti fasilitasi pendampingan perbaikan sarana kualitas udara ruang dan bansos bagi penderita TB maskin,” terangnya.
Ermawati juga menyampaikan bahqa bansos yang ada selama ini masih terkait pemenuhan gizi (sembako), belum ada konsep bansos berupa intervensi lingkungannya.
“Perbaikan perilaku dan perbaikan kualitas media lingkungan ini penting utk memutus penularan dan penyebaran. Harus diingat bahwa pasien TB meski sedang dalam pengobatan, mereka tetap berpotensi menularkan kepada orang lain,” imbuhnya.
Muklis Tri Nugroho, S.KM, Kepala UPT Puskesmas Tiudan, Dokter Fahmi Sulistyo Hutomo (Dokter umum UPT Puskesmas Tiudan) Dan Roy Kristiyanto, S.Kep, Ners (Pengelola Program TB Dinkes Kabupaten Tulungagung) menyatakan mendukung gedor Eling TB Hakli Cabang Tulungagung.
Sasaran inovasi Gedor Eling TB berinisial ‘T’ dan ‘S’ Desa Tiudan, ‘B’ Desa Blendis, mewakili penderita TB di wilayah kerja Puskesmas yang ada di Kabupaten Tulungagung menyatakan merasa terbantu dengan pelayanan intervensi atau fasilitasi tindak lanjut yang di berikan. (Sdr)