DaerahHead Line NewsPolitik & PemerintahanProbolinggo

FKPT Sosialisasikan Pencegahan Intoleransi, Radikalisme dan Terorisme di Kota Probolinggo

Probolinggo, megapos.co.id – Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Timur menggelar Sosialisasi Pencegahan Intoleransi, Radikalisme dan Terorisme di Jawa Timur Tahun 2025.

Kegiatan ini dihadiri perwakilan Forkopimda, Wakil Ketua II DPRD Kota Probolinggo, serta 100 peserta dari unsur organisasi masyarakat, tokoh agama dan pendidikan.

Kegiatan dibuka oleh Pj Sekretaris Daerah Kota Probolinggo, Rey Suwigtyo yang mewakili Wali Kota Probolinggo. Ia menyampaikan bahwa hingga saat ini situasi Kota Probolinggo dalam keadaan aman, kondusif dan tercipta kerukunan antar umat beragama.

“Patut kita syukuri bahwa situasi Kota Probolinggo sampai dengan saat ini terpantau aman dan kondusif, terjalin toleransi dan kerja sama yang baik antar dan intern umat beragama. Hal ini tidak lepas dari sinergi semua komponen masyarakat, pemerintah daerah, Forkopimda, aparat keamanan, tokoh agama, tokoh masyarakat, maupun elemen masyarakat lainnya,” ujarnya Tiyok, dalam kegiatan di Puri Manggala Bhakti, Jumat (7/11).

Ia mengapresiasi peran aktif seluruh elemen dalam menjaga keamanan dan ketertiban wilayah.

“Untuk itu, saya ucapkan terima kasih atas kontribusi dan komitmen dalam mewujudkan Kota Probolinggo tetap aman,” lanjutnya.

Menurutnya, pencegahan radikalisme dan terorisme memerlukan pendekatan menyeluruh, melalui edukasi nilai toleransi, penguatan literasi digital, penegakan hukum, pelibatan tokoh agama, serta pemberdayaan keluarga dan masyarakat.

Pemerintah daerah juga mendorong pemberdayaan ekonomi seperti UMKM untuk mengurangi potensi kerawanan sosial.

Sementara itu, Ketua FKPT Jawa Timur, Husniyatus Salamah Zainiyati, menyampaikan bahwa FKPT merupakan perpanjangan dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Ia menekankan bahwa meskipun Kota Probolinggo termasuk daerah yang kondusif, upaya pencegahan harus terus dilakukan.

“Sosialisasi ini bertujuan meningkatkan kewaspadaan dan pencegahan terhadap paham radikalisme di elemen masyarakat. Karena pencegahan harus dimulai sebelum indikasi berkembang,” jelasnya.

Peserta kegiatan berasal dari sejumlah elemen masyarakat, antara lain Gusdurian lintas agama, Muslimat NU, Fatayat NU, Aisyiyah, GP Ansor, ISNU, Muhammadiyah, FKUB, PKK, LDK Muhammadiyah, PHDI, Konghucu/Buddha, IPNU, hingga perwakilan lembaga pendidikan.

Narasumber yang hadir yaitu Bendahara FKPT Jatim Mutimmatul Faidah dan Kabid Agama, Sosial Ekonomi dan Budaya FKPT Jatim, Muhammad Fahmi.

Keduanya menyampaikan materi mengenai peningkatan wawasan kebangsaan, deteksi dini intoleransi, serta strategi membangun ketahanan masyarakat terhadap paham ekstremisme.(Nir)