Ragu-Ragu Mundur Saja
Nganjuk, megapos.co.id – Pasca Pileg dan Pilpres 17 April 2019 yang lalu, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Nganjuk menggelar Rapat Koordinasi yang pertama, Sabtu (18/5/2019). Rapat yang dilaksanakan di Kantor DPC PDI Perjuangan ini tampak dihadiri oleh semua Pengurus DPC, para petugas partai yang duduk di eksekutif maupun yang duduk di legislatif.
Acara Rakor ini langsung dipimpin Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Nganjuk Tatit Heru Tjahjono AMD. “Dalam agenda ini, kita akan mengadakan evaluasi sedikit dalam pelaksanaan Pileg maupun Pilpres yang kemarin dan hasilnya untuk pilpres melebihi yang kita targetkan,” kata Tatit.
Ia menegaskan, bahwa sebagai petugas partai harus menjalankan apa yang menjadi perintah partai. PDI Perjuangan tidak seperti partai lainya, para petugas partai harus patuh dan menjalankan sesuai ADART partai dan harus tunduk apa yang menjadi perintah ketua.
“Partai kita semi komando, tegak lurus sesuai ADART serta menjalankan perintah ketua umum, kalau petugas partai ada yang tidak mau menjalankannya atau ragu-ragu alangkah baiknya mundur saja atau tahapan-tahapan akan berjalan,” tandas Tatit.
Tampak hadir Petugas Partai dari eksekutif Wakil Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi, dan dari Legislatif para anggota fraksi PDI Perjuangan terpilih periode 2019 – 2024.
Sementara itu, Wakil ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Ida Bagus Nugraha mengatakan kemenangan PDI Perjuangan di Kabupaten Nganjuk dari 11 kursi menjadi 13 adalah murni perjuangan kader-kader partai yang ada di struktural maupun simpatisan partai. “Kemenangan di Nganjuk tidak ada sangkut pautnya dengan Novi efek yang notabenya juga sebagai petugas partai yang duduk di eksekutif sebagai Bupati Nganjuk yang diusung PDI Perjuangan,” tandas Ida Bagus.
Hal itu juga dipertegas oleh Nurwadi Nurdin. “Partai akan lebih tegas pada semua petugas partai siapapun itu harus satu komando patuh pada keputusan partai, sepahit apapun harus tetap dijalankan guna untuk mempertahankan kemenangan dan sebagai motivasi partai ke depan,” kata Nurdin.
Reporter : Wahyu Endyk
Editor : M. Hartono