BlitarDaerahHead Line NewsPolitik & Pemerintahan

Bimbingan Teknis Pembuatan Batik Cakra Palah di Kelurahan Beru

Blitar, megapos.co.id – Pemkab Blitar menggelar bimbingan teknis pembuatan batik Cakra Palah di Kelurahan Beru, Kecamatan Wlinggi, Kabupaten Blitar, Rabu  (4/9/2024).

Pemberdayaan perempuan sangat penting dilakukan agar para perempuan dapat secara berkelanjutan meningkatkan kapasitas dan kepercayaan dirinya, sehingga kaum perempuan dapat berpartisipasi aktif di setiap lini pembangunan yang ada di Indonesia, salah satunya melalui pelatihan membatik.

Karena batik bukan saja warisan adiluhung bangsa. Namun harus dipahami filosofinya. Misalnya, Cakra Palah khas Kabupaten Blitar.

Filosofi dari motif Cakra Palah adalah Cakra berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti roda atau lingkaran.

Sedang menurut Kamus bahasa Indonesia berarti roda, besi bundar, pipih dan tajam (sebagai senjata), merupakan senjata andalan Dewa Wisnu yang berupa panah dengan mata panah berbentuk bulat seperti roda bergerigi yang dalam cerita pewayangan mampu mengakhiri dari segala yang hidup.

Dalam pemahaman sebagian masyarakat Timur (Asia), Cakra dipahami sebagai pusat energi metafisik yang ada pada tubuh manusia.

Secara lebih luas, Cakra Manggilingan (cakra yang berputar) menyimpan filosofi atau keyakinan tentang berputarnya roda ke hidupan baik mikro maupun makro.

Dengan memahami esensi Cakra Manggilingan, seseorang bisa mempersiapkan diri untuk tidak larut dalam kebahagiaan atau kesedihan yang dihadapi, artinya mampu beradaptasi secara bijaksana dalam mengikuti perkembangan zaman.

Dengan menghayati Cakra Manggilingan, seseorang harus mampu melakukan ‘Triwikrama’ yakni mempertemukan tiga kekuatan yang ada dalam dirinya-masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang.S

ehingga makna ‘Cakra Palah’ adalah simbol kesadaran sejati manusia akan keberadaannya sebagai makhluk Tuhan yang tidak sempurna, sehingga dalam kehidupannya harus selalu berupaya untuk mencari kesempurnaan urip sejati.

Dan untuk diketahui bahwa Motif batik Cakra Palah telah memiliki Hak Cipta berdasarkan Surat Pencatatan Hak Cipta Kemenkumham RI dengan Nomor Pencatatan 000198028 tertanggal 27 Juli 2020.

Keberadaan motif batik khas Kabupaten Blitar ini merupakan identitas yang berisikan motif batik lokal yang sudah ada di masing-masing wilayah dan entitas budaya serta sejarah di Kabupaten Blitar.

Bupati Blitar Rini Syarifah dalam sambutannya mengatakan, membuat batik itu harus yang bermakna.

“Karena batik juga merupakan salah satu komponen ekonomi kreatif  yang terus ditingkatkan karena prospek pasar yang menjanjikan dan mengingat tren pada produk batik,” katanya.

Bupati Rini berpesan, agar peserta mengikuti kegiatan ini dengan serius, supaya bisa meningkatkan perbaikan pendapatan, pengetahuan dan keterampilan, serta pengembangan usaha ekonomi bagi perempuan agar bisa lebih mandiri, produktif dan berdaya.

“Saya juga mengingatkan bahwa batik sebagai warisan luhur Bangsa Indonesia perlu dilestarikan dan menjadi kebanggan bangsa,” terangnya.

Pemberdayaan para penggiat, kata Bupati Rini, pengrajin Batik Blitar khususnya dan Pelaku Usaha Mikro pada umumnya harus terus dilakuakan oleh perangkat daerah terkait pola pembinaan lainnya agar dapat membantu meningkatkan pendapatan masyarakat dan pendorong pertumbuhan ekonomi untuk mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan

“Sehingga dapat mewujudkan Kabupaten Blitar mandiri dan sejahtera berlandaskan akhlak mulia baldatun toyyibatun warobun ghofur,” tandasnya. ( Adv/Ayu)