SMKN 1 Tanjunganom Gelar Workshop Sosialisasi Model Pembelajaran Teaching Factory
Nganjuk, megapos.co.id – SMK Negeri 1 Tanjunganom menggelar Workshop Sosialisasi Model Pembelajaran Teaching Factory (Tefa) Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan (TKR) di aula SMK Negeri 1 Tanjunganom, Sabtu (27/7/2019).
Workshop diikuti lebih dari 30 orang yang terdiri dari para guru SMKN 1 Tanjunganom, PSM Tanjunganom, SMK Muhammadiyah Prambon dan SMK Baitussalam.
Turut hadir dalam acara tersebut, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah Kabupaten Nganjuk, Edy Sukarno, Pengawas SMK Drs Dani Hendarto MM, Konsultan Tefa Sutimin, dan partner DUDI dari Putra Wijaya Motor Danil Yusa.
Kepala SMKN 1 Tanjunganom, RA Iwan Tresnawan SPd MSi mengatakan, workshop ini digelar dalam rangka mengembangkan pelaksanaan teaching factory (Tefa) yang selama ini sudah mulai dijalankan di SMKN 1 Tanjunganom. “Tefa ini dilaksanakan dalam rangka peningkatan kualitas dan daya saing sumber daya manusia,” katanya.
Teaching factory ini sangat berkaitan dengan implementasi 4 pilar dalam rangka menyambut abad ke 21 yang menurut keinginan Kemendikbud RI nanti anak SMKN dituntut untuk berperilaku kreatif, kritis, komunikatif dan kolaboratif.
“Siswa harus betul-betul menerapkan prinsip-prinsip teaching factory. Kreatif artinya siswa SMKN dituntut untuk memiliki kreatifitas yang handal sesuai dengan spesialisasinya sehingga siap pakai. Kritis artinya mau menerima pelajaran tidak hanya dalam bentuk teori namun dalam bentuk kerja kreatif khusus yang matang. Komunikatif dan kolaboratif artinya SMKN harus bisa membangun kemitraan dan komunikasi dengan pihak lain dengan tujuan optimalisasi pembelajaran bagi siswa,” katanya.
Ketua Program Keahlian yang juga ketua Tefa TKR SMKN 1 Tanjunganom, Ikhwanudin SPd MSi menambahkan terkait dengan kehadiran dunia usaha dalam workshop tersebut, merupakan bagian dari komitmen SMKN 1 Tanjunganom benar-benar menghadirkan dunia usaha sebagai mitra kerja yang strategis.
Dunia usaha, kata Ikhwanudin, harus hadir sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan proses pembelajaran dalam teaching factory tersebut. “Karena itu kehadiran kemitraan dalam teaching factory melibatkan dunia usaha langsung ke sekolah merupakan langkah tepat,” katanya.
“Dunia usaha tidak hanya hadir sebagai mitra untuk bagaimana mendidik anak secara tehnik memberikan keterampilan bagi anak SMKN, akan tetapi juga harus maksimal secara total membantu bagaimana dunia usaha itu bergerak dan berkembang sehingga anak juga faham tentang ilmu pemasaran dan lainnya,” katanya.
Menurutnya, tujuan pembelajaran Tefa ini adalah untuk mempersiapkan lulusan SMK menjadi pekerja, dan wirausaha, membantu siswa memilih bidang kerja yang sesuai dengan kompetensinya, menumbuhkan kreatifitas siswa melalui learning by doing, dan memberikan keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia kerja.
Selain itu, lanjutnya, juga untuk memperluas cakupan kesempatan rekruitmen bagi lulusan SMK, membantu siswa SMK dalam mempersiapkan diri menjadi tenaga kerja, serta membantu menjalin kerjasama dengan dunia kerja yang aktual, dan memberi kesempatan kepada siswa SMK untuk melatih keterampilannya sehingga dapat membuat keputusan tentang karier yang akan dipilih.
Editor : Jumiati