DaerahHead Line NewsNganjukPolitik & Pemerintahan

Antisipasi Dampak Covid – 19, Dewan Bersama Forkopimda Sidak Ketersediaan Bahan Makanan

Nganjuk, megapos.co.id – Di saat pendemi Covid-19, Tatit Heru Tjahjono, Ketua DPRD Kabupaten Nganjuk tak mau kecolongan, maka dari itu Tatit  bersama Forkopimda, melakukan sidak untuk mengecek ketersedian bahan makanan, untuk memenuhi kebutuhan pangan, bagi seluruh warga nganjuk.

“Kita tidak perlu panik menghadapi pendemi Covid 19, tidak perlu membeli kebutuhan pokok secara berlebihan, stok masih aman hingga empat bulan ke depan, apalagi bulan depan petani kita sudah mulai panen,” ungkap Tatit Heru Tjahjono, Ketua DPRD Kabupaten Nganjuk, Senin (30/3/2020) di sela acara sidak.

Ia menegaskan hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi dan tidak perlu dikhawatirkan bisa berdampak pada ekonomi warga. Termasuk ketersedian bahan makanan pokok.

Sidak dilakukan di gudang bulog di Desa Candirejo, Loceret. Dari sana, rombongan menuju Pabrik Gula (PG) Lestari di Patianrowo. “Stok beras dan gula masih aman,” ujar Tatit bersama sejumlah pejabat itu.

Lebih jauh Tatit mengungkapkan, stok beras di Nganjuk saat ini mencapai 32 ribu ton. Jumlah tersebut masih akan bertambah setelah panen raya April nanti. Dia memprediksi sedikitnya ada 24 ribu ton beras yang dipanen.

Dengan hasil panen itu, ia  optimistis stok beras Nganjuk masih mencukupi. Apalagi, dia sudah menginstruksikan agar hasil panenan Nganjuk tidak dibawa ke luar Kota Angin. “Dispertan akan berkoordinasi dengan gapoktan (gabungan kelompok tani, Red). Mereka harus bersinergi dengan bulog,” lanjutnya.

Usai memastikan stok beras mencukupi, dan rombongan langsung menuju PG Lestari. Dari sana diketahui jika stok gula di pabrik sebanyak 256, 649 ribu ton.

General Manager PG Lestari Marshal G. Pattiasina menyebut, stok di gudang III itu merupakan akumulasi dari tahun 2016 hingga 2019 lalu.

Rencananya, gula tersebut akan diproses kembali tahun ini agar bisa memenuhi standar dinas perindustrian dan perdagangan (disperindag). “Akan direproses musim giling tahun ini,” sambung pria yang akrab disapa Marshal itu.

Melihat stok yang mencapai ribuan ton, ia mengaku lega. Sebab, kebutuhan gula Nganjuk dalam setahun diprediksi mencapai 95 ton. “Itu khusus untuk gula konsumsi warga. Di luar kebutuhan gula produksi,” sambung Tatit yang juga Ketua DPC PDI  Perjuangan Kabupaten Nganjuk

Setelah memastikan kebutuhan gula dan beras tercukupi,  bapak empat anak itu berencana untuk melakukan operasi pasar. Operasi pasar pertama dilakukan di Pasar Wage I dan Pasar Wage II. Selanjutnya, titik lain akan digelar di Pasar Berbek. Berapa jumlah beras yang akan digelontor dalam masa penanganan Covid – 19 ini.

Ia menyebut pihaknya masih akan merapatkan lebih lanjut dengan tim gabungan. Yang jadi perhatian pemkab saat dilakukan operasi pasar adalah tindakan penimbunan yang biasanya dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. “Saya sudah berkoordinasi dengan aparat penegak hukum baik dari kepolisian, kejaksaan dan TNI untuk ikut mengawasi pelaksanaan operasi pasar,” bebernya sembari meminta agar penimbun ditindak tegas.

Ditanya tentang potensi terjadinya penimbunan,  warga yang membeli sembako di operasi pasar harus menaati protokol kesehatan.

Mulai tidak bergerombol, memakai masker, hingga meletakkan tempat cuci tangan di lokasi operasi pasar. “Petugas pasar atau yang melaksanakan operasi pasar ini harus mengetahui protokoler itu,” tegasnya. (Adv/DPRD Kabupaten Nganjuk)

Reporter : Wahyu Endyk

Editor : M Hartono