BanyuwangiDaerahHead Line NewsPolitik & PemerintahanSeni Budaya & Pariwisata

Putaran 2 ITdBI 2019, Pesona Alas Purwo Manjakan Peserta

Banyuwangi, megapos.co.id – International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) 2019 Bike To Life / Bike To Nature pada putaran ke-2 dilaksanakan di Alas Purwo. Pelaksanaan pada pukul Kamis (26/9/2019), dan start pada pukul 10.00 WIB dengan jarak tempuh 148.2 kilometer. Garis finish di depan kantor Pemkab Banyuwangi.

Pada putaran ke – 2 ini, rute yang dilintasi antara lain, Pantai Pancur Alas Purwo, Pos Pancur, Pertigaan Triangulasi, Kalipait, Tegaldlimo, Purwoasri, Glagahagung, Karetan, Sembulung.

Dilanjut ke Gambiran, Bangosere, Seneporejo, Pasar Kesilir, Ringintelu, Karangdoro, Tegalsari, Gentengkulon, Gentengwetan, Kembiritan, Parijatah Kulon, Gambor, Lemahbang dan Rogojampi.

Diteruskan menuju Benelan, Macan Putih, Pakel, Kluncing , Licin, Jelun, Olehsari, Banjarsari, Sasak Perot, Giri, Dispora, Perliman dan finish di Kantor Bupati Banyuwangi.

Pada putaran ke -2 ini, pembalap dari Indonesia, Aiman Cahyadi menjadi yang tercepat. Pembalap PGN Road Cycling Team itu menuntaskan rute sejauh 148.2 kilometer dengan catatan waktu 3 jam 34 menit 4.46 detik.

Diketahui, Aiman adalah pembalap dari Indonesia yang cukup mampu sekaligus mengungguli Ismael Jr. Grospe dari time Go For Gold, dan Cristian Raileanu asal Team Sapura Cycling, jadi untuk sementara pemilik yellow jersey, Maral Erdene Batmunkh hanya finish di posisi ke 16.

Aiman Cahyadi pada awak media menyampaikan bahwa dirinya bersyukur bisa menuntaskan putaran ke-2 ini dan bisa pertama kali menembus gaeris finish.

“Alhamdulillah, saya gak habis pikir bisa berhasil memenangkan stage kedua ini. Tanpa perjuangan dari time, semuanya tidak akan terjadi sampai saya menang seperti ini,” katanya.

Rider berusia 25 tahun itu mengaku bahwa kemenangan ini dipersembahkan untuk almarhum M. Taufik yang juga pembalap sepeda asli Banyuwangi yang wafat pada 5 September 2019 lalu.

“Saya sudah bernazar, jika memenangkan stage di Banyuwangi, saya akan mempersembahkan hadiahnya buat Mas Taufik, dan atas izin Allah SWT, doa saya terkabulkan ,” ucap Aiman dengan isak tangis.

Pencapaian Aiman di stage kedua ITdBI 2019 memang tak mudah. Apalagi ini adalah etape terpanjang di ITdBI tahun ini. Jaraknya 148.2 kilometer. Etape ini mengambil start di Pantai Pancur di kawasan Taman Nasional Alas Purwo. Finisnya di depan kantor Pemkab Banyuwangi.

Seperti biasa acara ini dihadiri seluruh komponen instansi, jajaran Forpimka, Forpimda, wakil Bupati Yusuf, Kapolres Banyuwangi, tokoh masyarakat serta elemen masyarakat yang ingin melihat pebalap sepeda secara langsung di arena Alas Purwo tentunya.

Mulanya seluruh pembalap bergabung dalam rombongan besar, komposisi riders berubah menjelang sprint pertama di Purwoharjo, atau kilometer ke-32. Empat pembalap melakukan breakaway, mereka meninggalkan rombongan besar dengan gap kurang lebih tiga menit.

Keempat pembalap itu adalah Jason Christie Asian Racing Team, Sofian Nabil Omar Mohd Bakri Tim Nasional Malaysia, Amir Kolahdozhagh Taiyuan Miogee Cycling Team, dan Corbin Strong George Continental Cycling Team. Mereka memimpin hingga 40 km menjelang garis finis.

Mereka berhasil ditangkap oleh peleton menjelang tanjakan King Of Mountain (KOM) di Pakel. Para pembalap dengan tipikal climber pun unjuk gigi, Aiman Cahyadi PGN, Ismael Jr. Grospe Go for Gold, Benjamin Prades Team Ukyo, dan Salvador Guardiola Kinan Cycling Team mendominasi balapan hingga garis akhir.

Hasil etape kedua mengubah susunan pembalap di general Classification. Jesse Ewart Team Sapura Cycling melesat ke posisi pertama dan mengenakan yellow jersey.

Kali ini medan di Alas Purwo untuk race balapan sepeda sangat sulit, penuh tanjakan, belokan tajam apalagi banyak rintangan berat, tapi kami senang karena di Alas Purwo banyak karismatik juga penuh misteri. (adv/Disdikpora)

Reporter : Budiyono

Editor      : M. Hartono