Genjot Prestasi, SMPN 2 Prambon Luncurkan Ekstrakurikuler Batik
Nganjuk, megapos.co.id – Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Tujuannya untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Hal itu diungkapkan oleh Farida Damayanti M.Pd, staf pengajar Bahasa Indonesia SMPN 2 Prambon. Menurutnya, dalam dua tahun terakhir, tidak sedikit prestasi akademik dan non akademik yang telah berhasil diraih SMP Negeri 2 Prambon, Kabupaten Nganjuk.
Namun, para guru dan siswanya tak mau cepat berpuas diri. Mereka ingin terus menggenjot prestasi-prestasi baru. Salah satunya, dengan membuka unit ekstrakurikuler batik, yang diharapkan bisa menjadi andalan dalam mengukir prestasi dan mengasah bakat siswa-siswinya.
“Baru tahun ini batik menjadi kegiatan ekstrakurikuler di SMPN 2 Prambon. Sementara baru memiliki anggota lima siswa, namun mereka sudah menunjukkan bakat yang cukup membanggakan,” ujar Farida, dalam konferensi pers yang digelar di Aula SMPN 2 Prambon, Rabu (4/3/2020).
Farida meyakini, seni batik akan cepat digemari oleh siswa-siswinya. Terlebih jika mereka sudah benar-benar mengenal dan bisa mempraktikkannya. Seni ini disebutnya juga melatih kesabaran, ketelitian, keterampilan, dan keuletan. Kreativitas dan imajinasi mereka pun bisa lebih cepat berkembang.
Sindy Doriska S.Pd, selaku pembina batik SMPN 2 Prambon menambahkan, seni batik penting untuk dikenalkan kepada siswa-siswi, karena merupakan warisan budaya adiluhung dari nenek moyang.
“Kami menginginkan para generasi muda mau melestarikan batik, sehingga Nganjuk bisa memiliki ciri khas batik yang menjadi kebanggaan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala SMPN 2 Prambon M. Abdullah Alwy, S.Pd mengakui, bahwa kegiatan batik di sekolahnya saat ini masih dalam tahap pembinaan.
Namun, pihaknya optimistis suatu saat anak-anak didiknya mampu menghasilkan kreasi batik yang berkualitas, dan layak dipasarkan secara luas. “Itu harapan dan mimpi besar kami di bidang ekstrakurikuler batik,” urai Alwy.
Alwy menjelaskan, ekstrakulikuler batik di SMPN 2 Prambon baru dilaksanakan sehingga masih banyak kebutuhan atau fasilitas yang kurang memadai yang membuat minat dan bakat siswa sangat terbatas. “Faktor lainnya adalah para siswa sering menyepelekan seni lukis batik tersebut,” urainya.
Dari ekstrakulikuler batik ini SMPN 2 Prambon, Alwy berharap supaya ke depannya siswa dan siswi bisa melestarikan serta mengembangkan warisan budaya dari nenek moyang kita. “Semoga harapan SMPN 2 Prambon bisa terwujud,” tuturnya.
Salah satu siswa yang ikut kegiatan tambahan berupa seni membatik, Dewi Nawang Wulan, mengaku sangat bangga karena bisa menyalurkan hobi seninya melalui membatik.
Bahkan, setelah lulus sekolah yang lebih tinggi, dia akan membuka usaha batik untuk mengurangi pengangguran. “Dengan membatik akan melatih kesabaran, keuletan dan membuat kita lebih teliti dan hati-hati. Saya bangga bisa sekolah di SMPN 2 Prambon,” ujar siswi kelas 8-2 ini dengan polos.
Dijelaskan, dalam proses pembuatan batik banyak hal-hal yang bisa diambil dari sisi positifnya. Selain itu, proses membatik juga membutuhkan banyak kesabaran, ketelitian, keterampilan, dan keuletan. “Semua itu juga butuh kekreativitasan dan keimajinasian yang sangat tinggi,” ungkap Dewi.
Reporter : Tim Siswa Siswi SMPN 2 Prambon
Editor : Tim Diklat PWI Nganjuk