DaerahHead Line NewsHukum & KriminalNganjukPendidikan

Kisah Iptu Supriyanto Penyintas Covid – 19 : Berfikir Positif dan Senang Kunci Kesembuhan

Nganjuk, megapos.co.id – Bahaya Covid – 19 terus mengancam dan bisa menyerang siapa saja tanpa mempedulikan waktu dan tempat.

Karena Covid – 19 adalah virus yang tak kasatmata, maka kita harus tetap waspada.
Pesan inilah yang disampaikan Iptu Supriyanto, Kasubbag Humas Polres Nganjuk penyintas Covid – 19 saat membagikan kisahnya kepada megapos.co.id, Jumat (22/5/2021).

Kala itu, Iptu Supriyanto dinyatakan terpapar Covid – 19 pada akhir Desember 2020 saat masih bertugas di Paur Binops Bag Ops Polres Nganjuk.

Diakuinya, selama pandemi Covid – 19, tugas dinas dari institusinya untuk mengikuti sejumlah rapat mengharuskan untuk bolak balik keluar kota, belum lagi kegiatan Operasi Yustisi yang nyaris tiap hari dilakukan.

Meski sudah menerapkan protokol kesehatan, Iptu Supriyanto tetap terpapar Covid – 19.

Sebelum dinyatakan terinfeksi Covid – 19, ia mengalami gejala-gejala seperti demam, muntau-muntah dan diare. Setelah itu, ia memeriksakan diri di Kasi Dokkes Polres Nganjuk.

“Namun, dari hasil pemeriksaan tersebut, saya masih dinyatakan negatif Covid – 19 dan disarankan untuk istirahat selama 3 hari di rumah,” terang Iptu Supriyanto.

Setelah menjalani istirahat total di rumah selama tiga hari, kesehatannya tidak mengalami perubahan, justru keadaannya semakin buruk dan kondisi tubuhnya semakin lemah.

Untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik, ia memutuskan untuk menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Nganjuk.

“Setiba di RS Bhayangkara, langsung dilakukan cek keseluruhan mulai dari tes swab sampai rontgen dan hasilnya saya dinyatakan positif Covid – 19,” imbuhnya.

Setelah dinyatakan positif Covid – 19, ia langsung menjalani karantina dan perawatan di RS Bhayangkara selama 14 hari.

“Tak banyak kegiatan yang bisa saya lakukan, karena hari kedua di RS Bhayangkara kondisi kesehatan saya kian memburuk, tubuh semakin lemah dan indra penciuman mulai tidak terasa,” kenangnya.

Pada kondisi ini, ia mengalami pergolakan batin yang luar biasa karena tidak menyangka kondisinya yang semakin buruk.

Akan tetapi, Iptu Supriyanto mengatasi kekhawatirannya dengan mengalihkan pikiran buruk itu dengan pikiran positif dan sebisa mungkin menata hati untuk merasa senang dengan harapan bisa memompa imunitas tubuhnya.

Alhasil, setelah 10 hari dirawat dan membangun pikiran positif, perlahan tubuh Iptu Supriyanto memberikan respons yang baik atas pengobatan yang dijalaninya sehingga kondisi tubuhnya lebih baik. 

Tepat di hari ke 14 dirawat di RS Bhayangkara, ia telah dinyatakan sembuh dan akhirnya diizinkan pulang setelah hasil tes swab menunjukkan dirinya negatif Covid-19.

Selanjutnya, ia juga harus menjalani karantina mandiri di rumah selama 10 hari untuk memastikan kondisi tubuhnya benar- benar sudah sehat dan bisa beraktivitas kembali.

Dengan apa yang telah dialaminya, Supriyanto berpesan agar semua orang benar-benar waspada dan percaya bahwa virus corona benar-benar nyata meski tidak dapat dilihat dengan kasatmata.

“Untuk itu, kita wajib menerapkan 3 M protokol kesehatan yaitu tetap pakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Ini wajib kita lakukan agar kita terhindar dari penyebaran Covid – 19. Sayangi diri sendiri, kaluarga dan orang lain,” pungkasnya.

Reporter : Jumiati