Dinas PRKPP Nganjuk Bangun PSU untuk Warga Terdampak Bendungan Semantok dari DBHCHT
Nganjuk, megapos.co.id – Pemerintah (Pemkab) Kabupaten Nganjuk melalui Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (PRKPP) Kabupaten Nganjuk memanfaatkan anggaran Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2022, untuk pembangunan Prasarana Utilitas Umum (PSU) bagi warga terdampak pembangunan Bendungan Semantok.
Kepala Dinas PRKPP Kabupaten Nganjuk Agus Frihannedy mengatakan, kegiatan PSU tersebut dilaksanakan pada triwulan kedua dan ketiga.
“Dalam pelaksanaan pembangunan PSU, ada tiga jenis kegiatan, yaitu pembangunan drainase,
jalan lingkungan dan sumber air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat terdampak,” ungkap Agus sapaan Agus Frihannedy kepada megapos.co.id, Senin (10/10/2022).
Menurut Agus, untuk pembangunan drainase, dilakukan penggalian di sisi timur permukiman sebagai persiapan untuk pengerjaan berikutnya sehingga nantinya sudah tersedia galian.
“Galian itu nanti, akan kita intervensi di PAK 2022 ini, tentunya dengan saluran pasangan batu kali dengan dimensi yang lebih besar,” terangnya.
Harapannya, kata Agus, saat musim hujan, warga yang menempati resettlement atau pemantapan lahan relokasi tidak mengalami kebanjiran.
“Hal itu tentunya harus kita antisipasi dengan dibangunnya drainase dengan dimensi lebih besar karena di sisi timur perumahan warga, ada 3 sungai alam yang bisa masuk ke arah barat yaitu di pemukiman warga,” bebernya.
Selain itu, kata Agus, di sisi utara juga perlu drainase cukup besar untuk menampung air dari perengan sebelah utara.
“Sedangkan di sisi paling barat, kita pasang pintu air sehingga air dari sungai alam tidak masuk ke permukiman,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Perumahan Rakyat Dinas PRKPP Kabupaten Nganjuk, Olvi Pamadya Utaya menambahkan, panjang jalan yang dibangun yakni 1.600 meter, kemudian drainase sepanjang 600 meter dan satu sumber air dengan kedalaman 120 meter.
“Alhamdulillah, saat ini, pengerjaan pembangunan PSU sudah mencapai 100 persen,” tandas Olvi Pamadya Utaya.
Dijelaskannya, pembangunan PSU tersebut, dilaksanakan mulai dari nol hingga siap pakai, seperti jalan lingkungan direlokasi warga terdampak. Dulu hanya tanah, sekarang ditimbun padas dan layak pakai.
“Sedangkan pembangunan tandon air berupa sumber air dengan kedalaman 120 meter tersebut hanya sebagai support untuk masyarakat. Karena kebanyakan warga juga sudah memiliki sumur air sendiri, “ urainya.
Masih menurut Olvi, pembangunan PSU tersebut merupakan upaya dari Pemerintah Daerah, untuk memberikan tempat dan fasilitas yang layak bagi warga terdampak pembangunan Bendungan Semantok.
“Kami berharap, dengan dibangunnya PSU ini, masyarakat terdampak pembangunan Bendungan Semantok bisa menikmati dan memanfaatkan prasarana utilitas yang sudah dibangun pemerintah,” tutupnya.
Reporter : Jumiati