DaerahHead Line NewsPolitik & Pemerintahan

Bulaga Sumobito, Bupati Dialog Interaktif Warung Pojok Kebon Rojo

Jombang, megapos.co.id – Pemerintah Kabupaten Jombang termasuk daerah rawan bencana. Mulai dari banjir, angin puting beliung, longsor dan bencana yang lainnya.

Untuk menghadapi hal tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombabg secara sinergi telah melakukan Apel Kesiapsiagaan Tanggap Bencana di Wana Wisata dan Bumi Perkemahan Sumberboto, Kecamatan Mojowarno.

Hal ini disampaikan Bupati Jombang, Hj Mundjidah saat dialog interaktif di program Warung Pojok Kebon Rojo pada acara Bulaga sebagai Rangkaian Hari Jadi 112 Pemkab Jombang, bertempat di lapangan Kecamatan Sumobito, Senin (24/10/2022).

Dialog Warung Pojok Kebon Rojo yang diselenggarakan oleh Dinas Kominfo Kabupaten Jombang ini, mengambil tema ‘Strategi Penanganan Bencana Melalui Mitigasi Risiko di Kabupaten Jombang’.

Narasumber lainnya antara lain Wakil Bupati Jombang Sumrambah, Kepala BPBD Jombang Bambang Dwijo Pranowo, Kepala Dinas PUPR Bayu Pancoroadi, dan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Jombang Hari Purnomo.

Bupati Jombang menjelaskan pertanyaan yang diajukan oleh Giono (Ari dari Radio Suara Jombang – Diskominfo) Kabupaten Jombang.

“Pada Apel Kesiapsiagaan Tanggap Bencana, saya bersama Forkopimda memastikan upaya mitigasi maksimal. Kami cek kesiapan personel, peralatan, termasuk komunikasi, koordinasi semua pihak harus berjalan,” tutur Bupati Mundjidah Wahab.

Dalam upaya pengurangan pengurangan resiko bencana di Jombang, Bupati Mundjidah Wahab sudah memerintahkan BPBD untuk melakukan pemetaan, pemantauan, penyebaran informasi, sosialisasi, dan peringatan dini tentang bencana alam.

Kepala BPBD Jombang Bambang Dwijo Pranowo juga mengatakan bahwa SDM dan peralatan selalu siap. Setiap masyarakat telepon ada kejadian bencana tim langsung berangkat.

“Silahkan hubungi Call Center 112, kami siapjo. Seperti saat ada bencana Puting Beliung di Selore, kami langsung meluncur. Alhamdulillah sampai magrib sudah tertangani semua berkat kerja bersama,” kata Bambang Dwi Pranowo.

Sementara itu, Dinas Sosial Kabupaten Jombang, Hari Purnomo mendapatkan instruksi dari Bupati untuk memaksimalkan programnya, mulai dari pencegahan, penanganan, hingga rehabilitasi pasca bencana. Cek kesiapan SDM memulai taruna siaga bencana (Tagana), PKH, tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK), Kampung Siaga Bencana (KSB) kesiapan dapur umum, termasuk rehabilitasi saat pendirian tenda pengungsian. Juga armada dan sarpras penanganan bencana juga sudah dilakukan.

“Terkait dengan kesiapsiagaan bencana secara umum, Dinsos siap support terhadap BPBD. Ruang lingkup kerja kita pra bencana darurat bencana dan pasca bencana,” tutur Hari Purnomo.

Upaya mitigasi lainnya, Kepala Dinas PUPR Bayu Pancoroadi, telah melakukan normalisasi saluran dan sungai yang rawan banjir lebih dari 40 titik.

Persiapan bahan banjiran, seperti sandbag, bronjong dan lain-lain, kesiapan alat berat, personel, komunikasi dan koordinasi dengan pihak terkait lebih ditingkatkan, mengingat curah hujan yang tinggi.

“Kepada masyarakat kami menghimbau mulai sekarang berhenti buang sampah di saluran sungai, jika kita tidak ingin saluran kita banjir atau meluap,” tuturnya.

“Kita masih ingat betul ketika proses bencana-bencana besar kemarin, kita diskusi secara intens antara Pemerintah Kabupaten Jombang dengan BBWS dan pihak terkait lainnya, sehingga kita bisa membuat peta bencana, termasuk rawan bencana longsor Wonosalam dan sekitarnya. Sehingga langkah antisipatif secepat mungkin bisa dilakukan dilakukan,” tambahnya.

Semua diharapkan dapat mengambil peran dalam upaya mitigasi bencana, untuk update di media sosialnya, juga di WhatsApp, agar masyarakat mengetahui, waspada, dan tanggap bencana.

“Saya juga mengajak masyarakat untuk tetap ikhtiar juga berdoa agar terhindar dari segala bencana apapun,” pungkasnya. (Nu)