BlitarDaerahHead Line NewsPolitik & Pemerintahan

Forum Data dan Bimbingan Teknis Pemanfaatan Data Bersama Melalui Portal Satu Data Indonesia Kabupaten Blitar

Blitar, megapos.co.id – Forum Data dan Bimbingan Teknis dengan tema Pemanfaatan Data Bersama melalui Portal SDI Kabupaten Blitar digelar di Hotel Grandmansion II, Selasa (29/11/2023).

Forum data ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada Perangkat Daerah Kabupaten Blitar untuk lebih memahami manfaat dari Portal Data. 

Acara ini dihadiri oleh OPD Kabupaten, BPS, Sekretaris Daerah, Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur, Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur, Trainer Tim Building Tapak Dewa, Kepala Bidang Statistik,Statistisi Ahli Muda,Pengelola Portal SDI.

Izul Mahrom Sekertaris Daerah Kabupaten Blitar mengatakan, SDI bertujuan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pengelolaan data sektoral, meningkatkan kesadaran tentang pentingnya Portal SDI dan membahas tentang metode efektif pengumpulan, pengolahan, dan penggunaan data
sektoral.

“Selain itu, untuk mengetahui data sektoral prioritas Kabupaten Blitar dalam upaya percepatan pembangunan dan meningkatkan kerjasama dan kolaborasi antara berbagai pihak yang terlibat dalam pengelolaan data sektoral,” ungkapnya.

“Portal Satu Data Indonesia (SDI) merupakan inisiatif Pemerintah untuk menciptakan satu sumber data terpadu yang dapat diakses oleh masyarakat, pemerintah, sektor swasta, dan berbagai pihak terkait lainnya,” tandasnya.

Dijelaskannya bahwa, Portal SDI bertujuan untuk mengumpulkan, menyimpan, mengelola, dan menyajikan data dari berbagai instansi pemerintah dalam format yang terstandarisasi, mudah diakses, dan terbuka bagi publik.

“Terciptanya Portal SDI dilatarbelakangi oleh beberapa faktor penting, antara lain keterbukaan dan aksesibilitas data, peningkatan transparansi Pemerintah,” bebernya.

Dengan adanya Portal SDI, menurutnya, transparansi pemerintah akan semakin meningkat. Data yang terbuka dan mudah diakses membantu dalam memperkuat akuntabilitas pemerintah karena dapat dipantau oleh publik, organisasi non-pemerintah, dan lembaga pengawas, pembangunan berbasis bukti.

Dikatakannya, data yang tersedia melalui Portal SDI memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih baik, termasuk dalam perencanaan pembangunan, kebijakan publik, dan alokasi sumber daya.

“Dengan dasar data yang kuat, keputusan dapat diambil berdasarkan informasi yang akurat dan terverifikasi, serta pengembangan ekosistem inovasi dan bissnis,” urainya.

Menurutnya, ketersediaan data yang luas dan terstruktur di Portal SDI memungkinkan pengembangan berbagai aplikasi, layanan, dan inovasi baru.

“Hal ini mendorong pertumbuhan sektor swasta, memungkinkan pengembangan solusi berbasis data, serta memicu lahirnya start-up dan industri kreatif baru,” katanya.

Ulfatul Umami, Kepala Bidang (Kabid) Sstatistik Kominfo Kabupaten Blitar menambahkan, manfaat dari Portal SDI Indonesia mencakup konsolidasi data, mempercepat pengambilan keputusan, mendorong Inovasi dan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan efisiensi pemerintah.

“Portal SDI menjadi pondasi penting dalam mendukung transformasi digital Indonesia serta membangun pondasi yang kokoh bagi pembangunan berkelanjutan diberbagai sektor,” terang Ulfatul Umami.

Menurutnya, keberadaannya menjadi landasan untuk perencanaan dan pengambilan keputusan yang lebih cerdas, transparan, dan inklusif terutama dalam perencanaan Pembangunan
daerah. 

“Oleh karena begitu pentingnya keberadaan Portal SDI, maka Pemerintah Kabupaten Blitar melalui Bidang Statistik Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian melakukan renewing dan updating terhadap portal serta daftar data yang sesuai dengan kebutuhan daerah,” tegasnya.

“Indikator mandatory seperti RPJMD Kabupaten Blitar 2021-2026, Standar Pelayanan Minimal (SPM), Sustainable Development Goals (SDGs), Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD), serta indikator statistik sektoral lainnya yang dihasilkan melalui penyepakatan daftar data pada forum data sebelumnya menjadi dasar atas updating yang dilakukan serta diintegrasikan dengan metadata indikator statistik yang telah disusun melalui proses identifikasi sebelumnya,” tukasnya. (Adv/Ayu )