Melihat Kondisi Penderita Tumor Gigi, Begini yang Dilakukan Nasdem
Nganjuk, megapos.co.id – Usai ramai diberitakan media massa, banyak orang yang menaruh iba dan empati kepada Suwarto (48) warga RT 06/RW 02 Desa Ngadipiro Kecamatan Wilangan Kabupaten Nganjuk.
Seperti yang dilakukan oleh sejumlah kader DPD Partai Nasdem Kabupaten Nganjuk, beberapa hari yang lalu membezuk penderita tumor gigi fabola ini di rumahnya.
“Kami dari nasdem merasa prihatin terhadap penderitaan Pak Suwarto. Teman-teman pada Kamis, 15 November 2018 pagi membezuknya. Kami bawakan sejumlah sembako,” ujar Albert Pieter Lasut Ketua DPD Nasdem Kabupaten Nganjuk, Jumat (16/11/2018).
Pemberian sembako ini, lanjut Albert, merupakan bentuk kepedulian partai terhadap warga kurang mampu yang sedang mengalami musibah. Dia berharap bantuan ini bisa membantu meringankan beban hidup keluarganya. “Semoga bantuan ini bisa memberi manfaat,” ujarnya.
Selain memberikan sumbangan berupa sembako, kata Albert, pihaknya juga tengah melakukan lobi agar tumor yang bersarang pada gigi Suwarto ini segera dioperasi. “Kita masih berupaya agar dapatnya Pak Suwarto ini cepat dioperasi,” tuturnya.
Sementara itu, Puryani Sekretaris DPD Nasdem Kabupaten Nganjuk menjelaskan,
langkah ini diambil karena
kondisi ekonomi keluarga Suwarto terbilang pas-pasan. Maka dari itu, untuk meringankan bebannya, Partai Nasdem juga berharap bantuan dari berbagai pemerintah. “Harapan kami, Pak Suwarto segera dioperasi,” ujarnya.
Sedangkan Satino, Ketua DPC Nasdem Kecamatan Wilangan mengaku akan semaksimal mungkin berusaha membantu meringankan beban hidup Suwarto. Pasalnya, semenjak menderita tumor fabola, Suwarto praktis tidak bekerja. “Ya, kami akan berupaya memberikan bantuan,” ucapnya.
Diketahui, awal derita Suwarto diketahui dua tahun lalu. Tiba-tiba gusinya terasa ngilu dan sakit saat dibuat kumur-kumur. Bahkan, setiap malam selalu keluar darah pada bagian gusinya. Selepas keluar darah, mulai tumbuh benjolan.
Dia pun berinisiatif mengobatinya dengan salep. Tapi benjolan justru makin membesar hingga suatu ketika pecah, keluar darah dan tumbuh daging. lalu, Suwarto pergi ke RSUD Nganjuk dan disarankan operasi, namun dia tidak memiliki uang untuk biaya operasi yang diperkirakan sebesar Rp 12 juta.
Karena tidak memiliki BPJS, maka dengan berbekal surat keterangan tidak mampu (SKTM) dan uang Rp 1 juta untuk akomodasi dari pemerintah desa setempat, Suwarto pergi ke RSUD Dr Soetomo Surabaya. Namun upayanya melakukan kemo terapi selama 5 kali di RSUD Dr Soetomo Surabaya, tidak membuahkan hasil.
Editor : M. Hartono