Pasien Miskin Keluhkan Pelayanan RSUD Kertosono
Nganjuk, megapos.co.id – Eka Nurjanah (12 th) pasien miskin pengguna Kartu Indonesia Sehat (KIS) asal Dusun Wonoasri Rt 5 Rw 1 Desa Ngadirejo Kecamatan Tanjunganom mengeluhkan pelayanan RSUD Kertosono. Pasalnya, dengan alasan tidak ada dokter yang menangani karena sedang libur, pihak RSUD Kertosono ‘memulangkan’ Eka Nurjanah pasien yang sudah 4 hari berada di ruang Bogenvil 9.
Padahal anak gadis dari Sujianto-Sukesi, yang masih duduk di bangku kelas 6 SD Negeri Ngadirejo 3 Kecamatan Tanjunganom ini, masih belum sembuh dan masih merasakan sakit karena tangan kanannya cidera retak. Dan yang lebih mengenaskan, sejak masuk rumah sakit hingga pulang ke rumah, cidera tangan Eka Nurjanah tidak digips seperti yang awal dijanjikan oleh pihak rumah sakit.
Kepada awak media, Sujianto, ayah Eka Nurjanah menuturkan, awalnya Eka jatuh terpeleset di halaman rumahnya, yang mengakibatkan tangan kanannya keseleo, pelipis kanan memar dan pundak kanan luka lecet, sehingga dibawanya ke RSUD Kertosono untuk mendapatkan penanganan.
Hasil pemeriksaan, kata Sujianto, tangan kanan anaknya mengalami retak dan akhirnya rawat inap di rumah sakit milik pemerintah ini dengan menggunakan kartu KIS. “Di RSUD Kertosono, Eka mendapatkan infus dan suntik lewat infus, akan tetapi tangannya yang cidera retak belum digips,” kata Sujianto.
“Kami menggunakan kartu KIS saat masuk ke rumah sakit. Dan kami dikasih tahu, katanya tangan kanan Eka akan digips. Namun hingga Eka ‘dipulangkan’, tangan kanannya yang masih dikeluhkan sakit, tetap tidak digips,” papar Sujianto.
Setelah 4 dirawat, tiba-tiba pihak RSUD Kertosono memberitahukan, bahwa Eka sudah boleh pulang dan seminggu lagi disarankan kontrol.
Dia mengaku bingung dengan putusan pihak rumah sakit, sebab kondisi tangan Eka Nurjanah belum sembuh dan masih nyeri, apalagi belum juga dipasang gips. Dan ketika ditanyakan perihal pemasangan gips untuk anaknya, Sujianto mendapat jawaban yang mengejutkan. “Tangan Eka tidak digips karena dokternya tidak ada, sedang libur. Jadi ya tidak digips,” ucap Sujianto menirukan petugas rumahsakit.
Maka dengan terpaksa, Sabtu pagi (22/12) Sujianto membawa pulang putrinya. Dan sesampai dirumah, Eka masih mengeluh kesakitan pada cidera retak tangan kanannya itu.
Karena melihat kondisi anaknya yang masih merasa kesakitan, siang hari itu juga Sujianto membawa Eka ke RSUD Nganjuk. “Di RSUD Nganjuk, anak saya langsung ditangani dan tangannya digips. Alhamdulillah, rasa sakit dan nyerinya agak hilang, dan hari Rabu depan kami disuruh kontrol lagi,” ujarnya.
Sementara, Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Forum Peduli Bangsa Indonesia (LSM FPBI), Suwadi SH mengecam tindakan pihak RSUD Kertosono yang dinilai kurang berpihak pada pasien miskin. Hal ini disampaikan oleh Suwadi saat bertandang ke rumah Eka Nurjanah, Sabtu (22/12/2018) pukul 17.00 wib.
Melihat kondisi RSUD Kertosono yang sebesar itu, kata Suwadi, harusnya pelayanan kepada masyarakat lebih optimal apalagi RUSD Kertosono merupakan rumah sakit milik pemerintah.
Suwadi menegaskan, meskipun pasien itu pemegang kartu KIS, akan tetapi pihak rumah sakit wajib memberikan pelayanan yang baik. “Karena kita semua tahu kartu KIS itu memang diperuntukkan bagi warga kurang mampu. Ini yang harus dikoreksi, karena pasien pemegang kartu KIS masih saja mengeluhkan pelayanan di RSUD Kertosono,” pungkasnya.
Reporter : Jumiati
Editor: M. Hartono