Proyek Asal Jadi dan Tidak ada Prasastinya
Pamekasan, megapos.co.id -Polemik kasus lima paket proyek di bawah naungan BPBD Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur terus bergulir. Disinyalir, ada penghilangan jejak dari kedua paket proyek yang berada di Jalan Bazar Kelurahan Bugih dan Desa Plakpak.
Pantauan megapos.co.id di lapangan, kedua paket proyek rekonstruksi penahan tebing itu sudah banyak yang retak. Bahkan ada yang rusak parah. Selain itu, proyek yang tidak diketahui anggarannya itu juga tidak ada papan nama.
“Ada semua. Dari lima proyek itu tidak ada yang tidak pakai papan nama,” kata Akhmad Firdaus Kepala BPBD Pamekasan, Jumat (28/12/2018).
Usut demi usut, pekerjaan proyek yang berada di Desa Plakpak Kecamatan Pegantenan itu nampaknya sempat memasang papan nama. Namun entah mengapa pekerjaan yang saat ini ada yang rusak parah itu sudah tidak ada papan namanya.
“Dulu ada papan namanya. Tapi tahu-tahu sekarang kok sudah hilang. Mungkin diambil,” kata salah satu warga setempat yang enggan disebut namanya.
Tak hanya di Desa Plakpak. Rupanya, proyek yang berada di Jalan Bazar Kelurahan Bugih Kecamatan Pamekasan itu serupa kejadiannya. Dari ketiga paket proyek yang berada di Desa Rombuh, Jalan Bazar Kelurahan Bugih dan Desa Plakpak, saat ini sudah rusak.
Parahnya lagi, ada pengakuan fee proyek. Tidak menutup kemungkinan, kedua paket proyek yang berada di Desa Majungan dan Jalan Asem Manis Pademawu mengalami hal serupa.
Diketahui, sumber awal terkuaknya kasus kelima paket proyek ini dari pekerjaan yang berada di Desa Rombuh, yang dikerjakan oleh CV. Aldi Putra Jaya Mandiri, dengan nilai kontrak Rp 1.149.550.000, dengan nomor kontrak 027/2.1.21/432.602/KPA/2018 yang sempat disorot warga.
Reporter : Fajar
Editor : M. Hartono