Rumah Rusak Diterjang Tanah Longsor
Tulungagung, megapos.co.id – Kondisi rumah Sutini (55) warga Desa Tanen Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung kondisinya sangat memprihatinkan. Ini setelah diterjang tanah longsor beberapa hari yang lalu, sehingga rusak parah.
“Rumah saya banyak yang retak, rusak dan ambrol diterjang tanah longsor beberapa hari lalu,” ucap Sutini kepada megapos.co.id, Kamis (14/3/2019).
Sutini menjelaskan, tanah gerak ini terjadi setiap tahun, sejak tahun 2006 hingga tahun 2018 dan yang terparah di tahun 2019 ini. “Bangunan rumah saya tingal teras saja. Kalau ada hujan deras lagi, mungkin rumah saya akan habis diterjang tanah longsor,” keluhnya.
Ia berharap kepada Pemerintah Kabupaten Tulungagung, nantinya memberikan bantuan yang layak bagi warga yang terdampak tanah longsor seperti dirinya. “Pada tahun 2006 lalu, Pemerintah Kabupaten Tulungagung memberikan bantuan berupa uang sebesar Rp 1 juta dan dari BNPB,” ujarnya.
Dikatakan, kejadian tanah gerak dan longsor tahun 2019 ini, Pemerintah Kabupaten Tulungagung melakukan peninjauan dan mendata berapa rumah yang rusak. “Saya berharap, nantinya Pemkab Tulungagung memberikan bantuan yang layak kepada warga yang terdampak tanah longsor,” pintanya.
Sementara itu, Plt. Bupati Tulungagung Maryoto Birowo mengatakan, permasalahan tanah gerak harus ditangani dengan cepat dan pihaknya akan mengundang tim ahli geologi untuk melakukan penelitian apakah kontur tanah di wilayah Tenen tersebut sangat labil dan bersifat kaolin, sehingga tanahnya gembur dan mudah longsor.
“Bencana di Desa Tanen Kecamatan Kalidawir harus ditangani dengan cepat, dan juga sudah kita panggilkan tenaga ahli geologi untuk melihat pergesarannya itu seperti apa. Apa seperti yang terjadi di Desa Joho atau tidak,” cetus Maryoto.
Ditambahkan, terkait apakah kondisi tanah gerak di lapangan itu sama atau tidak, pihak ahli geologi masih melakukan pendalaman. “Kita dalami dulu dengan ahlinya. Kalau memang geraknya terus, yang penting kita pikirkan pengamanannya. Kalau tidak, nanti bagaimana perbaikannya,” urainya.
Berkaitan dengan pemindahan penduduk, lanjutnya, mereka sudah bertempat tinggal di situ, dan itu juga perlu ada sosialisasi. “Sepanjang kajiannya itu berbahaya atau tidak, kalau nanti tanah bergerak ini kaitannya berbahaya, mau tidak mau harus dievakuasi,” tegasnya.
Reporter : Agus Budiyanto
Editor : M. Hartono