DaerahHead Line NewsNganjukPolitik & Pemerintahan

Insentif Nakes di RSUD Nganjuk dan RSUD Kertosono Akhirnya Cair

Nganjuk, megapos.co.id – Insentif Tenaga Kesehatan (Nakes) yang menangani Covid – 19 yang ada di RSUD Nganjuk dan RSUD Kertosono akhirnya dicairkan untuk periode bulan September sampai Desember 2020.

Hal ini menyusul instruksi Plt Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi kepada dinas terkait untuk mempercepat proses pencairan insentif nakes tersebut.

“Insentif 142 nakes di RSUD Kertosono untuk bulan September sampai Desember 2020 per hari ini cair, total sebesar kita Rp 2,684 miliar,” kata Plt Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi di Pendopo Kabupaten Nganjuk, Kamis (5/8/2021).

Menurutnya, pencairan insentif tersebut dilakukan secara bertahap.

“Kemarin sudah diterbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SPPD) ke Bank Jatim. Sehingga hari ini sudah masuk ke rekening masing-masing nakes yang ada di RSUD Kertosono,” kata Kang Marhaen sapaan akrab Plt Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi.

Sedangkan untuk nakes di RSUD Nganjuk, lanjut Kang Marhaen, masih dalam proses penerbitan SPPD.

“Untuk nakes di RSUD Nganjuk hari ini, SPPD sudah proses dan segera dikirim ke Bank Jatim agar insentif 232 nakes sebesar Rp 4,409 miliar segera dicairkan juga,” imbuh Kang Marhaen.

Sedangkan untuk insentif Nakes di bulan Januari hingga Maret 2021 masih dalam proses verifikasi internal dan eksternal.

“Dana insentif untuk nakes tersebut todak bisa serta merta nisa dicairkan, akan tetapi harus menunggu verifikasi dahulu,” kata Kang Marhaen.

Berbeda dengan insentif nakes di RSUD Kertosono dan RSUD Nganjuk, menurut Kang Marhaen, untuk nakes di lingkup Dinas Kesehatan masih menunggu koordinasi dengan Puskesmas-Puskesmas.

“Masih proses pendataan nakes dari Puskesmas. Kalau sudah valid, nanti akan dikirim ke BPKAD dengan tujuan nakes penerima insentif Covid-19 bisa sama,” tukasnya.

“Saya berharap segera diproses agar para nakes segera menerima insentif,” pungkas Kang Marhaen yang juga Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur.

Reporter : Jumiati