Pembelajaran Tatap Muka Terbatas, Plt Bupati Nganjuk Minta Sekolah Patuhi Prokes
Nganjuk, megapos.co.id – Beberapa tahun ini, pembelajaran tatap muka (PTM) ditiadakan karena pandemi Covid – 19, kini setelah Kabupaten Nganjuk berada di level Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3, akhirnya beberapa sekolah di Kabupaten Nganjuk sudah melakukan PTM terbatas.
Namun, Plt Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi meminta kepada lembaga sekolah agar kegiatan PTM terbatas dilakukan dengan tetap menjaga dan mematuhi protokol kesehatan (prokes) yang sangat ketat.
“Saat ini Nganjuk masih berada di PPKM level 3, masih zona merah, sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri nomor 35 Tahun 2021 kita dapat menjalankan PTM secara terbatas dan protokol kesehatan dengan sangat-sangat ketat,” ungkap Kang Marhaen sapaan akran Plt Bupati Nganjuk saat menghadiri Rapat Koordinasi membahas PTM Terbatas, Senin (30/8/2021) di Pendopo Kabupaten Nganjuk.
Menurutnya, teknis pelaksanaan belajar tatap muka terbatas diserahkan sepenuhnya ke pihak sekolah, dengan tetap mengacu pada Standar Operasional Prosedur (SOP) tentang protokol kesehatan.
“Sehingga, setiap satuan pendidikan yang ada di Kabupaten Nganjuk diharuskan untuk dapat menerapkan prokes saat pembelajaran tatap muka,” tegasnya.
Kang Marhaen juga mengingatkan agar sosialisasi harus digencarkan jangan sampai timbul salah paham yang dampaknya akan menambah lagi kasus konfirmasi di Kabupaten Nganjuk.
Pantauan megapos.co.id, selain Plt Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi, rapat koordinasi tersebut diikuti Sekda Nganjuk Moh Yasin, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Nganjuk Sopingi, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Cabang Wilayah Kabupaten Nganjuk Edi Sukarno, perwakilan dari TNI -Polri dan Satgas Covid – 19 Kabupaten Nganjuk.
Selama kegiatan tersebut berlangsung, panitia menerapkan protokol kesehatan secara ketat, seperti undangan diwajibkan memakai masker, mencucui tangan sebelum memasuki pendopo Kabupaten Nganjuk dan mengatur tempat duduk dengan sistem jaga jarak.
Reporter : Jumiati