Terpilih Jadi Sekolah Penggerak, SMPN 3 Bagor Wujudkan Siswa Berkarakter
Nganjuk, megapos.co.id – SMP Negeri 3 Bagor Kabupaten Nganjuk terpilih menjadi salah satu pilot project Sekolah Penggerak tahun ajaran 2021/2022 yang digagas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI.
Program Sekolah Penggerak adalah upaya untuk mewujudkan visi Pendidikan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila.
Kepala SMP Negeri 3 Bagor, M Jainuri MPd mengatakan, untuk mewujudkan program tersebut, pihaknya komitmen mewujudkan siswa siswi yang berkarakter.
Diakuinya, meski SMP Negeri 3 Bagor adalah sekolah pinggiran dan sumber daya manusia (SDM)nya terbatas, pihaknya ingin memunculkan brand atau keunggulan anak didiknya yaitu siswa yang berkarakter dan cinta lingkungan.
“Input kita tidak seberapa istimewa dibanding dengan sekolah lain, tapi saya yakin setiap anak memiliki keunggulan masing-masing,” ungkap Jainuri kepada megapos.co.id, Selasa (14/9/2021).
Untuk itu, katanya, sekolah tidak bisa memaksa anak untuk pandai di semua pelajaran, akan tetapi lebih mengarahkan kemampuannya sesuai dengan bakat dan minat peserta didik.
“Jadi, bagi anak yang memiliki bakat di bidang olahraga, maka kita arahkan anak itu untuk menggali kemampuannya di bidang olahraga. Begitu juga anak yang memiliki kemampuan di bidang seni, kita juga arahkan anak untuk mengasah kemampuannya di bidang seni,” imbuh Jainuri.
Sebagai Sekolah Penggerak, lanjutnya, sekolah harus fokus terhadap pengembangan hasil belajar siswa dengan mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.
“Profil Pelajar Pancasila memiliki 6 ciri utama, yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif,” katanya.
“Jadi, di sekolah, anak-anak kita arahkan menjadi pribadi yang berkarakter dan memiliki jiwa profil Pelajar Pancasila,” tukasnya.
Jainuri mencontohkan, wujud Pelajar Pancasila di SMPN Negeri 3 Bagor adalah tidak boleh berkata kotor di lingkungan sekolah.
“Kita akan melaksanakan gerakan anti berkata kotor di sekolah. Jadi, nantinya tidak ada satupun anak berkata kotor di lingkungan sekolah. Gerakan ini harus dipatuhi bagi seluruh komponen sekolah baik guru, siswa maupun penjaga sekolah,” tambahnya.
Diakuinya, generasi muda sekarang ini mudah sekali mengucapkan kata-kata yang tidak pantas.
“Untuk itu, kita bekerjasama dengan komite sekolah, orang tua dan masyarakat sekitar untuk ikut berperan mewujudkan brand kita sebagai pendidik yang mengutamakan karakter,” jelasnya.
Selain mewujudkan siswa yang bekarakter, menurut Jainuri, pihaknya juga mengajak anak didiknya untuk cinta lingkungan.
“Kita berdayakan anak untuk gemar bercocok tanam hidroponik. Alhamadulilah, anak-anak sudah beberapa kali melakukan panen tanaman hidroponik,” katanya lagi.
Ia menyebut, kegiatan ini mendapat dukungan dan support dari bapak ibu guru. Bahkan, anak-anak juga antusias mengikuti kegiatan menanam tanaman hidroponik.
Masih menurut Jainuri, untuk mewujudkan Sekolah Penggerak, juga harus didukung dengan sarana prasarana, utamanya digitalisasi.
“Alhamdulilah, kita sudah memiliki 1 ruang laboratorium komputer dan 60 unit komputer yang cukup representatif dan didukung sarana internet yang sudah memenuhi standart,” ujarnya.
“Saat ini, komputerisasi sangat penting untuk muwujudkan digital sekolah maupun perpus digital,” bebernya.
Dalam kesempatan itu, Jainuri juga berharap kepada anak didiknya untuk selalu menjadi pribadi yang baik.
“Kalau tidak bisa menjadi anak yang cerdas, jadilah anak yang baik, karena kunci kehidupan yang sesungguhnya adalah menjadi pribadi yang baik di lingkungan masyarakat,” pungkasnya.
Diketahui, SMP Negeri 3 Bagor memiliki jumlah peserta didik sebanyak 205 siswa yang terbagi menjadi 8 rombongan belajar dan didukung 21 tenaga pendidik.
Reporter : Jumiati