BlitarDaerahHead Line NewsPolitik & Pemerintahan

Anggota DPRD Provinsi Jatim Guntur Wahono Gelar Sosialisasi Wawasan Kebangsaan

Blitar, megapos.co.id – Guntur Wahono anggota DPRD Provinsi Jawa Timur menggelar sosialisasi wawasan kebangsaan bersama organisasi Papdesi Kabupaten Blitar, Minggu (23/12/022) di Kampung Coklat Desa Plosorejo Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar.

Sosialisasi yang mengambil tema ” Kebudayaan Menjawab Tantangan Jaman ” ini dihadiri oleh anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, Guntur Wahono, Rulli DPMD, Tri Ketua Papdesi Kabupaten Blitar dan perwakilan kepala desa se korcam Kabupaten Blitar.

Dalam sambutannya, Guntur menyampaikan wawasan kebangsaan adalah salah satu pilar bangsa yang merupakan keberhasilan masyarakat sebagai bangsa dalam mencapai tujuan bersama.

“Kemudian melahirkan cita – cita kemerdekaan Indonesia yang pada dasarnya tumbuh dan berkembang untuk tujuan bersama, yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia,” ungkap Guntur.

Menurutnya, wawasan kebangsaan lahir ketika bangsa Indonesia berjuang membebaskan diri dari segala bentuk penjajahan, wawasan kebangsaan sangat identik dengan wawasan nusantara yaitu cara pandang bangsa Indonesia dalam mencapai tujuan nasional secara utuh.

Diakui Guntur, ia bertugas di Komisi D yang menangani pembangunan yaitu bermitra dengan PU Cipta Karya, PU Bina Marga, PU Sumber Daya Air, Dinas Perhubungan, baik darat, laut, udara.

“Itu semua mitra kami semua. Saya pernah ditanya, sebenarnya Pak Guntur itu komisi apa ya?. Kalau ngomong masalah komisi tidak nyambung sama sekali dengan kebudayaan,” jelasnya.

Jadi, mengapa kok mengambil tema kebudayaan? Karena, menurutnya, partai memerintahkannya sebagai pengurus Badan Kebudayaan Nasional Jatim untuk membantu kemajuaan kebudayaan yang ada di Jatim itu agar bisa ditingkatkan.

“Karena saya berasal dari Dapil 7 Jatim wilayah Kabupaten/Kota Blitar, Kabupaten Tulungagung, ini tentu menjadi prooritas kami bagaimana kebudayaan yang ada di dapil saya bisa maju terutama di Blitar,” bebernya.

Ia menjelaskan, kegiatan sosialisasi ini akan selalu berkesinambungan dan rutin dilaksanakab setiap sebulan sekali.

“Kami juga berusaha melakukan upaya – upaya pelestarian budaya melalui lembaga adat desa. Semua desa perlu dilindungi adat dan tradisi budayanya,” pungkasnya.

Reporter : Ayu
Editor : M Hartono