Dinas Kesehatan Magetan Gelar Workshop Upaya Pencegahan Stunting bagi Desa Lokus Stunting
Magetan, megapos.co.id – Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan menggelar Workshop Upaya Pencegahan Stunting bagi Desa Lokus Stunting dalam rangka pencegahan stunting di Kabupaten Magetan.
Acara tersebut digelar di Gedung Korpri, Jalan Thamrin, Kecamatan / Kabupaten Magetan, Kamis (18/7/2024).
Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan, Toto Aprijanto, SKM menyampaikan, kegiatan tersebut dalam rangka penguatan penggerakan dan pelaksanaan intervensi spesifik dan sensitif terutama di desa lokus di Kabupaten Magetan, khususunya dalam upaya penurunan stunting.
Ia menjelaskan bahwa, stunting atau sering disebut pendek adalah kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis dan stimulasi psikososial serta paparan infeksi berulang terutama dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu dari janin hingga anak berusia dua tahun.
“Di bulan Juni kemarin kita melakukan gerakan serentak dalam rangka pencegahan stunting karena angka stunting di Kabupaten Magetan tercatat sebesar 8,28 persen,” terang Totok.
Menurutnya, dalam pelaksanaan gerakan serentak pencegahan stunting ini, walaupun belum 100 persen tetapi pelaksanaannya sudah bisa mencapai 98,99 persen.
“Jadi, kurang 1 persen dan angka itu bisa kita pakai sebagai dasar karena dari angka yang 98 persen dari seluruh sasaran balita sudah bisa kita pakai untuk patokan,” tuturnya.
“Karena, kalau kita melihat hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) kemarin, kita memang ada sedikit kendala di seluruh Kabupatan Magetan, termasuk stunting kemarin sudah di angka 19,2 dengan sempel 660,” katanya.
Toto menegaskan, pihaknya betul-betul tetap bekerja untuk mencegah terjadinya stunting dengan melakukan intervensi, kolaborasi, dan kunjungan rumah, mencari kasus stunting yang ada di wilayah Kabupaten Magetan.
“Harapan kami, ke depan, kita terus melakukan sinergitas karena kasus stunting ini tidak bisa diatasi oleh Dinas Kesehatan saja, akan tetapi harus melibatkan semua pihak diantaranya seluruh OPD, LSM, elemen, dan seluruh masyarakat. Kalau masyarakat tidak mendukung gerakan stunting ini tidak akan berhasil,” tegasnya.
Ia pun mengimbau, jika masyarakat menemukan kasus stunting segera dibawa ke Posyandu terdekat. “Jangan takut, jangan malu,” imbuhnya.
“Jadi harapan kami, kita kuatkan sinergitas seluruh elemen yang ada di masyarakat, InsyaAllah stunting di Kabupaten Magetan semakin berkurang,” tukasnya. (PAri)