Pelantikan DPRD Kota Blitar Diwarnai Aksi Demo Aliansi Mahasiswa Blitar
Blitar, megapos.co.id – Pada Jumat pagi, 23 Agustus 2024, suasana di depan Kantor DPRD Kota Blitar menjadi berbeda dari biasanya. Sekitar pukul 09.00 WIB, aliansi mahasiswa dari berbagai organisasi, yaitu GMNI, PMII, IMM, dan HMI, berkumpul untuk menyuarakan aspirasi mereka.
Menariknya, aksi ini dilakukan hanya setengah jam setelah pelantikan 25 anggota DPRD Kota Blitar yang baru terpilih.
Momen ini dipilih dengan cermat, seolah ingin langsung memberikan peringatan kepada para wakil rakyat yang baru saja mengemban amanah.
Koordinator lapangan (korlap) aksi, Qitfirul Azis dari HMI, menyampaikan orasi yang penuh dengan rasa keprihatinan terhadap kondisi demokrasi di Indonesia saat ini.
Menurutnya, demokrasi yang seharusnya menjadi alat untuk menegakkan keadilan dan kedaulatan rakyat, kini telah mati, terkubur oleh permainan kekuasaan yang lebih mengutamakan kepentingan pribadi daripada kepentingan bangsa.
“Demokrasi di negeri ini telah mati, terkubur oleh permainan kekuasaan yang mengabaikan nilai-nilai fundamental konstitusi,” ujar Azis dalam orasinya.
Ia menambahkan bahwa konstitusi yang seharusnya menjadi pilar penegak keadilan dan kedaulatan rakyat kini dipermainkan oleh segelintir elite yang lebih mengutamakan kepentingan pribadi di atas kepentingan bangsa.
Azis juga menyoroti berbagai tindakan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) yang menurutnya telah melanggar prinsip-prinsip dasar konstitusi.
Ia mengkritik proses legislasi yang tidak transparan hingga upaya untuk mengesahkan undang-undang yang bertentangan dengan prinsip-prinsip konstitusional.
“DPR RI, yang seharusnya menjadi penjaga demokrasi dan konstitusi, telah melakukan serangkaian tindakan yang menimbulkan ketidakpercayaan publik,” tegasnya.
Dalam tuntutannya, aliansi mahasiswa meminta agar anggota DPRD Kota Blitar yang baru saja dilantik tidak mengkhianati amanah rakyat.
Mereka meminta para wakil rakyat untuk memihak kepentingan rakyat dan tidak mencederai konstitusi.
“Kami meminta dewan terpilih untuk memihak rakyat. Jangan jadi tikus-tikus kantor yang merugikan bangsa,” seru Azis dengan tegas.
Respon terhadap aksi ini datang dari Totok Sugiarti, salah satu anggota DPRD Kota Blitar terpilih dari Partai Persatuan Pembangunan (PKB).
Totok menyatakan bahwa aspirasi yang disampaikan oleh aliansi mahasiswa tersebut adalah masukan yang sangat penting.
Ia menegaskan komitmennya untuk menjalankan tugas dengan amanah dan menjaga integritas sebagai wakil rakyat.
“Kami memahami keprihatinan yang disampaikan oleh rekan-rekan mahasiswa. Sebagai wakil rakyat, kami memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga kepercayaan yang telah diberikan oleh masyarakat,” kata Totok.
Ia menambahkan bahwa sebagai anggota dewan yang baru dilantik, ia berjanji akan berjuang untuk kepentingan rakyat dan berusaha untuk tidak terjebak dalam praktik korupsi yang dapat mencederai konstitusi dan demokrasi.
Totok juga menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam setiap langkah legislasi yang akan diambil oleh DPRD Kota Blitar.
“Kami akan memastikan bahwa proses legislasi berjalan dengan transparan dan sesuai dengan prinsip-prinsip konstitusional. Kita tidak boleh mengabaikan suara rakyat yang telah memilih kita,” ujarnya.
Para mahasiswa berharap agar aksi ini menjadi pengingat bagi para anggota dewan untuk selalu berpihak pada kepentingan rakyat dan menjaga integritas dalam menjalankan tugasnya.
Pesan yang disampaikan oleh para mahasiswa tersebut diharapkan dapat menggema di telinga para wakil rakyat.
Sebagai garda terdepan dalam demokrasi, para anggota DPRD Kota Blitar yang baru dilantik dituntut untuk benar-benar mengemban amanah rakyat dengan penuh tanggung jawab, tanpa tergoda oleh kepentingan pribadi yang dapat merusak sistem pemerintahan.
Melalui aksi ini, aliansi mahasiswa menunjukkan bahwa mereka tidak akan tinggal diam apabila terjadi penyimpangan dalam pemerintahan.
Mereka siap menjadi pengawas yang kritis terhadap kinerja para wakil rakyat demi terwujudnya pemerintahan yang bersih dan demokratis.
Di sisi lain, para anggota DPRD Kota Blitar diharapkan mampu membuktikan komitmen mereka untuk memajukan kepentingan masyarakat dan menjaga martabat lembaga legislatif dari segala bentuk penyimpangan.
Muhamad Raihan Tsany Azurra anggota DRPD dari fraksi PAN menyampaikan bahwa dengan ini kami berjanji akan mendengarkan aspirasi rakyat demi kepentingan rakyat. Kita sebagai wakil rakyat harus mendahulukan segala kepentingan rakyat. Ujar Raihan yang baru saja dilantik langsung menemui para aksi mahasiswa di dampingi 24 anggota DPRD Kota BLitar.( AYU)