DaerahHead Line NewsNganjukPendidikanPolitik & Pemerintahan

Sosialisasi HIV/AIDS di SMPN 1 Pace, Wabup Mas Handy : Remaja Agen Perubahan dalam Penanggulangan HIV/AIDS

Nganjuk, megapos.co.id – Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Nganjuk menggelar Sosialisasi HIV/AIDS pada Kelompok Remaja Sekolah di SMP Negeri 1 Pace, Senin ( 13/10/2025).

Hadir dalam acara tersebut, Wakil Bupati Nganjuk, Trihandy Cahyo Saputro yang juga Ketua Pelaksana I KPA Kabupaten Nganjuk, Sekretaris KPA Kabupaten Nganjuk, Teguh Sudjatmika dan jajarannya, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SMP Negeri 1 Pace, Tri Sumartana dan perwakilan narasumber dari Puskesmas Kecamatan Pace.

Sosialisasi ini diikuti 286 siswa-siswi kelas IX SMP Negeri 1 Pace. 

Dalam kesempatannya, Wakil Bupati Nganjuk, Trihandy Cahyo Saputro yang akrab disapa Mas Handy mengungkapkan, bahwa remaja dapat menjadi agen perubahan dalam penanggulangan HIV/AIDS.

Wakil Bupati Nganjuk, Mas Handy saat foto bersama peserta sosialisasi

Menurutnya, remaja adalah kelompok usia yang rentan terhadap HIV/AIDS karena berbagai faktor sosial dan perilaku. 

“Namun, remaja juga merupakan agen perubahan yang paling efektif di antara teman sebaya mereka. Generasi muda memiliki potensi besar untuk menyebarkan informasi yang benar dan menghilangkan stigma terhadap Orang dengan HIV/AIDS (ODHA),” terangnya.

Dikatakan Mas Handy, peran remaja sebagai penyampai informasi adalah dengan menyampaikan informasi yang relevan dan mudah dimengerti kepada teman-teman mereka.

“Selain itu, memanfaatkan media sosial dan platform digital untuk kampanye edukasi yang kreatif dan inovatif serta menjadi relawan untuk memberikan penyuluhan tentang HIV/AIDS,” katanya.

Peserta sosialisasi tampak antusias

Mas Handy mengajak remaja di Kabupaten Nganjuk untuk mencegah penyebaran HIV/AIDS yaitu dengan menjalankan prinsip ABCDE.

“ABCDE adalah Abstinence: tidak berhubungan seks sebelum menikah, Be Faithful: Setia pada satu pasangan, Condom: menggunakan kondom jika berisiko (harus yang sudah menikah), Drugs (No): menghindari penyalahgunaan narkoba dan Education: terus mencari informasi yang benar,” urainya.

“Selain itu, menghindari narkoba suntik menyadari bahaya berbagi jarum suntik dan menjadi teladan dengan menunjukkan perilaku hidup sehat dan bertanggung jawab,” tukasnya.

Mas Handy juga mengimbau kepada generasi muda untuk bergerak bersama dalam pencegahan penyebaran HIV/AIDS dengan melakukan berbagai kegiatan positif seperti Ikut Komunitas Remaja dengan bergabung dengan organisasi seperti KPA (Komisi Penanggulangan AIDS) atau kelompok remaja sebaya.

“Membuat konten edukatif seperti membuat video, infografis, atau podcast tentang HIV/AIDS, menggelar acara kampanye dengan mengadakan acara di sekolah atau komunitas untuk meningkatkan kesadaran dan berani bertanya dan belajar, jangan takut mencari informasi dari sumber yang terpercaya,” tambahnya.

Mas Handy menegaskan bahwa remaja adalah kunci. Remaja merupakanh bagian integral dari solusi, bukan sekadar bagian dari masalah.

“Melalui edukasi, pencegahan, dukungan, dan advokasi, remaja memiliki kekuatan untuk mengubah masa depan penanggulangan HIV/AIDS. Dengan bersama-sama, kita bisa mengakhiri epidemi ini,” tandasnya.

Plt Kepala SMPN 1 Pace, Tri Sumartana

Di kesempatan yang sama, Kepala SMP Negeri 1 Pace, Tri Sumartana mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas kedatangan Wakil Bupati Nganjuk, Mas Handy dan Tim KPA Kabupaten Nganjuk. 

“Anak-anak sangat senang dan antusias karena hari ini sekolah dikunjungi bapak Wakil Bupati Nganjuk dan tim KPA Kabupaten Nganjuk. Mudah-mudahan, kedatangan bapak wakil bupati ini menjadikan semangat dan motivasi anak-anak agar lebih giat belajar dan meraih cita-cita yang diinginkan,” terangnya.

Tri Sumartana berharap, dengan kegiatan sosialisasi ini, peserta didiknya bisa memahami dan mengerti tentang bahaya penyakit HIV/AIDS.

“Jangan sampai anak didik kita terjangkit HIV/AIDS. Untuk itu, mari bersama-sama kita cegah penyebaran penyakit HIV/AIDS,” tegasnya. 

Diakui Tri Sumartana, bahwa sosialisasi ini sangat bermanfaat bagi generasi muda agar mereka memiliki pengetahuan dan menyampaikan informasi tentang bahaya HIV/AIDS kepada masyarakat.

“Usai kegiatan sosialisasi ini, kami akan tetap menindaklanjuti dengan terus mengingatkan kepada peserta didik melalui edukasi dan pencegahan agar terhindar dari HIV/AIDS,” tukasnya. (Jt/Nr)