DaerahHead Line NewsHukum & KriminalNganjuk

Ida Bagus Serap Aspirasi Masyarakat di Desa Wengkal

Nganjuk, megapos.co.id – Percepatan pembangunan harus didasari dengan kebutuhan masyarakat di desa, agar pembangunan tersebut bisa tepat guna.

Hal tersebut disampaikan anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, Ida Bagus Nugroho dari fraksi PDI Perjuangan saat berada di Desa Wangkal, Kecamatan Rejoso.

Kedatangan Ida Bagus di Desa Wangkal bersama Ketua Komisi 3 DPRD Nganjuk Marianto, diterima langsung oleh Kepala Desa Wengkal Totok, bersama Babinsa dan Babin Kamtibmas, guna menyerap aspirasi masyarakat pada agenda reses II tahun 2020, bertempat di Balai Pertemuan Kantor Desa Wengkal.

“Reses kali ini saya akan menjadikan Wengkal  sebagai pilot project”, kata Ida Bagus Anggota Komisi E DPRD Propinsi Jawa Timur.

Kenapa Desa Wangkal dijadikan pilot project, agar kepala desa lain bisa melihat tingkat kemajuan bidang perekonomian masyarakat.

Setidaknya tingkat kepedulian dan perhatian masyarakat nantiknya, bisa berdampak atas jerih payah yang diperjuangkan di dapail 11.

“Saya sampaikan ke masyarakat bahwa perekonomian akan lebih maju jika di dukung oleh infrastruktur yang baik”, jelasnya

Ida Bagus sendiri saat ini berada di Komisi E, bidang kesejahteraan masyarakat (Kesra). Hasil aspirasi masyarakat yang telah diterima, masih belum terbangunnya jalan penghubung antar desa. Jalan sepanjang hampir 3 kilo meter ini, merupakan jalan alternatif bagi warga desa untuk mengangkut hasil produksi.

“Saya siap memediasi agar jalan tersebut bisa terbangun, dan tingkat ekonomi masyarakat bisa lebih maju lagi”, tegas Ida Bagus.

Sementara, Mariyanto membenarkan bahwa ada kendala yang selama ini dikeluhkan masyarakat Desa Wengkal, yaitu ada tiga titik jalan penghubung ke desa lain. Padahal jalan tersebut merupakan jalan akses terbaik untuk mengangkut hasil panen jika jalan tersebut dalam kondisi baik.

“Saya sudah lakukan untuk perbaikan tapi sulit karna jalan tersebut milik irigasi provinsi, termasuk jembatan yang melintasi sungainya”, kata Marianto.

Menurutnya, kesulitan tersebut bukan karena penganggaran guna pembangunan, memang jalan penghubung tersebut merupakan jalan milik Widas Brantas.

Saat ini masyarakat petani Desa Wengkal masih melewati jalan kabupaten, untuk menjual hasil panennya. Tapi biyaya angkutnya sangat tinggi dan terkadang, tidak sebanding dengan biyaya produksi yang dikeluarkan.

“Saya harap kedatangan anggota DPRD Provinsi, bisa mendengar langsung keluhan petani karena  infrastruktur jalan dan jembatan penghubung sangat dibutuhkan”, tandas Marianto.

Reporter : Wahyu Endyk