Rapat Evaluasi PPKM Skala Mikro, Gubernur Jatim Minta Data PMI dan WNA Sinkron di Semua Lini
Nganjuk, megapos.co.id – Gubernur Jawa Timur Kofifah Indar Parawansa memimpin Rapat Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Skala Mikro (PPKM Skala Mikro), Rabu (2/6/2021).
Karena bahaya Covid -19 masih terus mengancam, untuk itu sebagai upaya pencegahan dan antisipasi penyebaran Covid – 19, rapat digelar menggunakan sarana video conference yang diikuti oleh seluruh kepala daerah kabupaten/ kota di Jawa Timur.
Di Kabupaten Nganjuk, rapat tersebut juga diikuti oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Nganjuk, Drs Mokhamad Yasin MSi, bersama Kasdim 0810 Nganjuk, Wakapolres, Wakil Ketua DPRD dan Kasat Intel Kajari serta kepala OPD terkait di ruang Commad Center Kabupaten Nganjuk.
Adapun rapat tersebut membahas penanganan kepulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan kedatangan Warga Negara Asing (WNA) ke Indonesia.
Rapat dibuka oleh Sekda Provinsi Jatim, kemudian Pangdam V Brawijaya menyampaikan beberapa hal yang intinya adalah beberapa evaluasi mengenai PMI. Laporan dilanjutkan dari Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jatim, Kepala Dinas Perhubungan, Kepala Dinas Sosial, Wakapolda Jatim, hingga laporan dari beberapa Kabupaten.
Adapun arahan dari Gubernur Jatim antara lain adalah berkaitan dengan perbedaan data PMI dan WNA yang dimiliki beberapa instansi, Gubernur meminta agar data ini sinkron di semua lini.
Gubernur juga berharap semua Kabupaten dan Kota agar melakukan pemantauan harian, dan antisipasi terhadap dampak libur panjang kemarin.
“Terkait dengan PMI, saya ingin menyampaikan agar tidak terjadi lonjakan kasus, saya minta kewaspadaan masing-masing daerah yang memiliki warga yang baru pulang dari berbagai negara, antisipasi mobilitas mereka, antisipasi kemungkinan bertambahnya Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT),” ujarnya.
Terakhir, Gubernur juga berpesan agar PPKM Mikro tetap dijaga supaya penjagaan di lini terbawah tetap terkontrol.
Menyikapi hal ini, Sekda Nganjuk pun menyampaikan beberapa arahan, terkait sinkronisasi data baik dari dinas Ketenagakerjaan, Dinkes Provinsi, maupun OPD lain.
Senada dengan Sekda, Wakapolres Nganjuk, Kompol Moh Asrori Khadafi SH menyampaikan agar data PMI dan WNA ini berasal dari satu sumber, sehingga di semua instansi data sama.
Wakapolres juga berharap agar ada reward untuk petugas yang daerahnya bebas COVID-19, serta berpesan agar waspada terhadap lonjakan COVID-19 pasca idul fitri.
Reporter : Jumiati