DaerahHead Line NewsNganjukPolitik & Pemerintahan

RSD Kertosono Gelar Vaksinasi Booster Kedua bagi SDM Kesehatan

Nganjuk, megapos.co.id – Saat ini, Pemerintah sedang mendorong vaksinasi booster tahap kedua untuk para SDM Kesehatan di seluruh Indonesia.

Direktur Rumah Sakit Daerah (RSD) Kertosono, Kabupaten Nganjuk, dr Hendriyanto mengatakan, sesuai dengan Surat Edaran Kementerian Kesehatan Nomor HK.02.02/C/3615/2022 Tanggal 28 Juli 2022, Vaksinasi Covid-19 Dosis Booster ke-2 bagi Sumber Daya Manusia Kesehatan sudah dapat dimulai sejak tanggal 29 Juli 2022.

“Surat edaran tersebut, juga dibuat untuk meningkatkan dukungan dan kerja sama pemerintah daerah dan fasilitas pelayanan kesehatan penyelenggara layanan imunisasi, baik pemerintah maupun swasta, dalam melakukan vaksinasi COVID-19 booster ke-2 bagi SDM kesehatan,” terang dr Hendriyanto, Jumat (30/9/2022).

Menurutnya, vaksinasi booster dosis ke-2 akan disesuaikan dengan ketersediaan vaksin masing-masing daerah.

“Dosis dan jenis vaksin yang diberikan disesuaikan dengan vaksin booster pertama dan ketersediaan vaksin masing-masing daerah,” katanya.

Dijelaskan dr Hendriyanto, vaksinasi COVID-19 dosis booster ke-2 tersebut, diberikan dengan interval 6 bulan sejak vaksinasi dosis booster pertama.

“Vaksinasi COVID-19 RSD Kertosono sendiri mulai melaksanakan vaksinasi Covid-19 dosis booster ke-2 pada bulan September,” tandasnya.

Masih menurut dr Hendriyanto, pelaksanaan vaksin ini dimulai dari tanggal 10 September 2022 disesuaikan dengan ketersediaan vaksin di Rumah Sakit Daerah Kertosono.

“Sejumlah 500an tenaga kesehatan yang terdaftar menerima vaksinasi Covid-19 dosis booster ke-2 ini,” imbuhnya.

Ia menambahkan, jenis vaksin yang diberikan adalah Pfizer, dengan ketentuan apabila booster tahap 1 dengan jenis Moderna akan mendapatkan booster kedua berupa Pfizer sebanyak separuh dosis.

“Dengan terselenggaranya vaksinasi Covid-19 dosis booster ke-2 ini diharapkan mampu memberikan perlindungan ekstra bagi para tenaga kesehatan, dan meminimalisir angka kematian para tenaga kesehatan yang diakibatkan oleh Covid-19,” tutup dr Hendriyanto.

Reporter : Jumiati