Program Bakti SMK, Kadindik Jawa Timur : SMK Mentori Santri agar Memiliki Keahlian Tambahan
Nganjuk, megapos.co.id – Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik) Provinsi Jawa Timur, Dr Ir Wahid Wahyudi MT membuka secara resmi program Bakti SMK tahun 2022, Selasa (11/10/2022) di SMK Negeri 2 Nganjuk.
Hadir dalam acara tersebut, Sekjen One Pesantren One Product (OPOP) Jawa Timur, Muhamad Ghofirin, Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Pendidikan SMK Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Dr Kurniawan Hary Putranto ST MM, perwakilan dari Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur dan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Cabang Nganjuk, Drs Edi Sukarno MMPd.
Lalu, Kepala SMK Negeri 2 Nganjuk, Dra Yatini MSi, pimpinan pondok pesantren mitra program Bakti SMK Tahun 2022, perwakilan dunia usaha dan dunia industri, Ketua MKKS Negeri dan swasta.
Pembukaan program Bakti SMK Tahun 2022 ini dilaksanakan secara offline atau tatap muka di SMK Negeri 2 Nganjuk dan diikuti 8 SMK Negeri /Swasta di Jawa Timur secara virtual.
Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Dr Ir Wahid Wahyudi MT mengatakan program Bakti SMK ini, merupakan wujud aksi dari program pendidikan peduli masyarakat.
Menurutnya, program Bakti SMK ini adalah murni program dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Hanya SMK di Jawa Timur yang melaksanakan program ini.
“Pada pelaksanaannya, SMK akan memberikan pelatihan dan mementori santri sesuai keahliannya. Sehingga, diharapkan para santri memiliki kompetensi keahlian tertentu. Di samping di bidang keagamaan santri juga memiliki keterampilan tertentu,” katanya.
Wahid berharap, tidak hanya ada Bakti SMK saja, akan tetapi, ke depan, ada Bakti SMA ataupun Bakti SLB
“Program Bakti SMK ini pertama kali dilaksanakan pada tahun 2020 dan alhamdulilah, banyak alumni yang ikut program Bakti SMK ini, mampu memanfaatkan kompetensi untuk berwirausaha,” terangnya.
Dijelaskan Wahid, bahwa program Bakti SMK ini bekerjasama dengan OPOP Jawa Timur yang merupakan salah satu program Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
“Untuk meningkatkan kompetensi keahlian melalui pesantren, Gubernur Jawa Timur memiliki harapan besar untuk memberdayakan ekonomi pesantren, karena di Jawa Timur merupakan provinsi yang memiliki jumlah pondok pesantren terbesar,” bebernya.
Sehingga, kata Wahid, hal ini sangat tepat dilakukan karena pesantren memiliki 3 peran, yaitu sebagai lembaga pendidikan Islam, lembaga dakwah Islam dan pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Sementara itu, Kabid Pembinaan Pendidikan SMK Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Dr Kurniawan Hary Putranto ST MM menambahkan, kegiatan yang sudah berlangsung ketiga kalinya tersebut, di tahun ini menggandeng pondok pesantren di Jawa Timur.
Diantaranya ada 9 SMK yang melakukan pelatihan diantaranya SMKN 2 Nganjuk, SMK Pancasila Ambulu Jember, SMKN Tegalsari Banyuwangi, SMK Mambaul Ulum Pamekasan, SMKN 1 Kalianget Sumenep, SMK NU Sunan Ampel Poncokusumo Malang, SMKN 2 Bangkalan, SMKN Tambelangan Sampang dan SMK Bahrul Ulum Gresik.
“Para SMK yang ditunjuk ini bertugas untuk mementori santri di pesantren untuk memberi pelatihan di bidang tertentu,” terang Kurniawan.
Ia menjelaskan, pada program tersebut melibatkan 90 santri dari 10 pesantren yang ada di wilayah setempat.
“Setiap pesantren yang ada di sekitar SMK mengirimkan 10 santri untuk dilatih keterampilan selama 3 hari,” ungkapnya.
Sekretaris OPOP Jatim, Muhammad Ghofirin mengapresiasi kegiatan tersebut, dengan bakti SMK dan OPOP diharapkan santri di Jatim memiliki keterampilan sehingga punya bekal menjalani kehidupan selanjutnya.
Dari program OPOP, ditargetkan ada sebanyak 1.000 santri yang berdaya, santri yang memiliki unit usaha didukung alumni memiliki strategis pengembangan usaha.
“Dengan program ini diharapkan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Santri bisa menjadi santripreneur dan socialpreneur. Mentornya SMK dan talentanya adalah santri,” ujarnya
Reporter : Jumiati