DaerahHead Line NewsNganjukPendidikanPolitik & Pemerintahan

Kurangi Angka Pengangguran, Disnaker Nganjuk Gelar Pelatihan Menjahit

Nganjuk, megapos.co.id – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Nganjuk menggelar kegiatan Pelatihan Menjahit Gelombang 4 Proses Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan bagi Pencari Kerja Berdasarkan Klaster Kompetensi.

Kegiatan pelatihan yang didanai dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun anggaran 2024 ini, digelar pada Selasa (8/10/2024) di Aula Disnaker Kabupaten Nganjuk.

Acara dibuka langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Disnaker Kabupaten Nganjuk, Suwanto mewakili Plt Kepala Disnaker Kabupaten Nganjuk, Samsul Huda.

Penyerahan ATK kepada para peserta

Dalam kesempatannya, Plt Sekretaris Disnaker Kabupaten Nganjuk, Suwanto mengatakan, pelatihan menjahit ini merupakan salah satu upaya Disnaker Kabupaten Nganjuk untuk mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Nganjuk.

“Selain itu, kegiatan pelatihan ini, dimaksudkan agar para peserta bisa membuka usaha sendiri dengan bekal ilmu dan keterampilan usai mengikuti pelatihan,” terangnya.

Suwanto berpesan, agar para peserta bisa mengikuti pelatihan dengan baik mulai dari awal sampai selesai.

“Semoga, panjenengan semua bisa terlatih, berkembang dan bertransformasi menjadi tenaga kerja mandiri,” harapnya.

Sementara itu, Kabid Penempatan Tenaga Kerja Disnaker Kabupaten Nganjuk, Ninuk Siwi Suhartati menambahkan, program pelatihan menjahit ini diikuti 15 peserta dari masyarakat Nganjuk.

“Pelatihan menjahit digelar selama 10 hari yaitu mulai tanggal 8 – 17 Oktober 2024,” terang Siwi sapaan akrab Ninuk siwi Suhartati.

Menurutnya, proses pelaksanaan pendidikan dan pelatihan keterampilan diperuntukkan bagi pencari kerja berdasarkan klaster kompetensi.

“Dalam pelatihan ini, kita mengundang narasumber dari Anggota DPRD Kabupaten Nganjuk Fraksi PDI Perjuangan, Gondo Hariyono dan Asisten Ekbang Nganjuk, Judi Ernanto. Sedangkan untuk instruktur, berasal dari LPK Rahayu mitra Disnaker Kabupaten Nganjuk,” terangnya.

“Semoga, setelah pelatihan selesai, peserta bisa mandiri dengan membuka usaha sendiri dari bekal ilmu dan keterampilan yang diperoleh selama 10 hari mengikuti pelatihan,” tutupnya. (Jt)