Kapolres Nganjuk Pimpin Rakor Operasi Ketupat Semeru 2019
Nganjuk, megapos.co.id – Polres Nganjuk menggelar rapat koordinasi (rakor) Operasi Ketupat Semeru 2019. Rakor yang digelar di Aula Mapolres Nganjuk ini dipimpin langsung oleh Kapolres Nganjuk AKBP Dewa Nyoman Nanta Wiranta S.I.K., M.H., Jumat (24/5) sekitar pukul 09.00 WIB.
Kegiatan ini dihadiri oleh pejabat utama serta kapolsek jajaran Polres Nganjuk, Forkopimda, kepala OPD terkait, Karumkit Rumah Sakit Bhayangkara Nganjuk, Dirut RSUD Nganjuk, serta Adm Perhutani KPH Nganjuk.
Selain itu, ketua Senkom Nganjuk, ketua Orari Nganjuk, ketua MUI Nganjuk, ketua FKUB, para kepala Stasiun KA di Nganjuk, kepala BPBD Nganjuk, manajer PT PLN Nganjuk, manajer PT TELKOM Nganjuk, ketua PMI Nganjuk dan pengelola jalan tol JNK.
Kapolres Nganjuk AKBP Dewa Nyoman Nanta Wiranta dalam paparannya mengatakan, dilaluinya Kabupaten Nganjuk oleh jalur tol merupakan keuntungan tersendiri karena bisa mengurangi kepadatan arus lalu lintas.
“Meski begitu, Polres Nganjuk tetap mendirikan pos pengamanan (pos pam) dan pos pelayanan Operai Ketupat Semeru 2019 sebagai antisipasi apabila terjadi kepadatan dan kemacetan,” ungkapnya.
Dijelaskan, pelaksanaan Operasi Ketupat Semeru 2019 berjalan selama 13 hari terhitung mulai 29 Mei 2019 sampai dengan 10 Juni 2019. “Dalam operasi ini, konsentrasi akan kami klasifikasikan menjadi tiga, yakni arus mudik, hari H Idul Fitri, dan arus balik lebaran,” urai Dewa.
Sedangkan target operasi, lanjutnya, meliputi orang atau manusia, barang, tempat, dan kegiatan masyarakat. Beberapa titik kemacetan dan kerawanan di Kabupaten Nganjuk meliputi simpang empat Kertosono, simpang empat Pasar Baron, serta seputar rel KA Bagor dan Mintil.
“Untuk itu, kami minta kepada Pemkap Nganjuk untuk segera memperbaiki jalan-jalan yang rusak agar kejadian kecelakaan lalu lintas dapat diminimalisir. Kepada Kanit PJR Tol agar dapatnya meningkatkan patroli di jalur tol khususnya di 8 titik rawan laka mengingat penerangan yang minim dan sering terjadinya kelalaian dari pengendara,” pinta Dewa.
Dewa menjelaskan, operasi ketupat tahun ini beda dengan operasi ketupat pada tahun-tahun sebelumnya. Karena bersamaan adanya kericuhan di beberapa wilayah RI.
Untuk itu, orang nomor satu di jajaran Polres Nganjuk ini mengajak semua yang hadir untuk bersama-sama menjaga kerukunan dan menghimbau masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh dan terprovokasi oleh berita hoaks yang belum tentu kebenarannya.
“Jangan mau diadu domba oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang pada akhirnya akan merugikan diri kita sendiri. Mari bersama-sama menghormati hasil demokrasi dan menjaga keutuhan NKRI,” tegasnya.
Dewa menyebut, penangkapan terduga teroris di wilayah Kabupaten Nganjuk merupakan peringatan bahwa di lingkungan sekitar sangat mungkin ada oknum-oknum yang menyimpang.
“Maka dari itu tugas kita bersama untuk lebih perduli pada lingkungan sekitar. Jangan sampai saudara atau tetangga kita memilih aliran atau paham yang salah,” pungkasnya. (*)
Editor : M. Hartono