DaerahHead Line NewsPolitik & Pemerintahan

BUMDes Arta Mandiri, Satu-satunya Lembaga yang Berjalan dan Berkembang di Kecamatan Bandar

Pacitan, megapos.co.id – Dalam beberapa tahun terakhir ini sudah menjadi keharusan setiap desa untuk membuat lembaga yang bisa menopang berjalannya roda ekonomi pedesaan, sesuai anjuran Kementrian Desa. Bahkan, regulasi dan perangkatnya pun sudah disiapkan.

Tidak terkecuali Desa Bangunsari Kecamatan Bandar Kabupaten Pacitan. Melalui musyawarah desa (musdes) pada tahun 2012, terbentuklah lembaga BUMDes (Badan Usaha Milik Desa), dengan nama Arta Mandiri.

Edy Suwito Kepala Desa Bangunsari kepada megapos.co.id mengatakan, awal terbentuk hingga akhir 2018, lembaga ini kurang berkembang. Namun setelah dirinya menjabat Kepala Desa, perombakan pengurus BUMDes Arta Mandiri pun dilakukan, guna penyegaran lembaga.

‘Melalui musdes, akhirnya muncul beberapa ide guna mendorong BUMDes ini bisa berkembang. Salah satu ide yang disetujui forum saat itu adalah penyertaan penanaman modal sebesar Rp 100 juta kepada BUMDes untuk unit usaha penggemukan ternak,” paparnya, Sabtu (28/8/2020).

Modal sebesar Rp 100 juta itu, lanjut Edy, oleh BUMDesa dibelikan 5 ekor sapi, dan juga untuk usaha lainnya. Sedangkan pengelolaan, aturan, serta semua administrasi dan sistemnya, dikelola pengurus.

“Pemerintah desa hanya menerima laporannya, dan selalu memonitoring kegiatan tersebut. Selain penggemukan sapi, unit usaha yang dikelola BUMDes Arta Mandiri meliputi toko ATK, penyewaan tenda atau terop, dan penyadapan getah pinus,” ungkap Kades Edy.

Dijelaskan, penggemukan sapi tersebut yang saat ini baru 5 ekor, pihaknya menerima laporan sudah ada 1 ekor sapi yang berternak.”Mudah-mudahan dengan adanya BUMDes ini masyarakat Bangunsari akan lebih sejahtera. Yang lebih membanggakan adalah BUMDes Arta Mandiri ini satu-satunya BUMDes yang berjalan di wilayah Kecamatan Bandar,” urai Edy Suwito.

Penggemukan ternak sapi yang dilakukan oleh BUMDes Arta Mandiri, kata Edy, langsung diserahkan kepada warga yang sanggup untuk mengurusinya dengan sistem bagi hasil (gadu), dengan perhitungan keuntungan 50 : 50.

Warga yang ditunjuk untuk merawat ternak tersebut sudah melalui pertimbangan, sehingga dengan keyakinan penuh kegiatan tersebut akan berjalan sesui rencana. “Saat ini kami juga lagi nenggodok ide tentang pengembangan BUMDes dengan unit usaha baru yaitu Dempo BBM,semoga saja hal ini bisa terwujud sesui rencana,” pungkasnya. (adv)

Reporter : Addy MG

Editor      : M. Hartono