DaerahHead Line NewsPolitik & Pemerintahan

Bupati Nur Arifin Hadiri Pelepasan Siswi Mi Yapenda

Trenggalek, megapos.co.id – Hadiri pelepasan siswa kelas VI Madrasah Ibtidaiyah (MI) Yapendawa Bendorejo Pogalan, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin mengapresiasi perkembangan pendidikan MI di Kabupaten Trenggalek, Selasa (14/6/2022).

Bupati muda yang akrab disapa Mas Ipin ini mengatakan, saat ini perkembangan madrasah cukup pesat jika dibandingkan dengan sekolah umum lainnya.

Di Kabupaten Trenggalek sendiri saat ini tercatat 270 MI dan dalam waktu dekat akan bertambah 5 madrasah.

“Saya hanya ingin menyampaikan bahwa perkembangan madrasah sangat luar biasa,” kata Bupati.

Dimana saat ini banyak sekolah umum yang perlu diregrouping, namun keberadaan Madrasah Ibtidaiyah justru semakin meningkat.

“Ini menunjukkan bahwa saat ini kita semua punya harapan, ya shaleh di dunia ya shaleh di akhirat, ya sukses di dunia ya sukses di akhirat,” ujarnya.

Untuk itu, Bupati Nur Arifin juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh lembaga pendidikan dan pihak-pihak yang tergabung dalam yayasan yang telah berperan mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan.

Namun tidak berhenti sampai di situ, Mas Ipin juga menyampaikan bahwa masih banyak tantangan yang harus dihadapi oleh lembaga pendidikan madrasah.

“Ini juga menjadi PR bahwa jangan kemudian gemuk di madrasah ibtidaiyahnya , tetapi saya harap di Tsanawiyah dan Aliyahnya nanti jenjang kemadrasahan ini juga tetap menjadi pilihan,” jelasnya.

Karena, sambung Bupati , banyak kemudian setelah Tsanawiyah itu kemudian menempuh pendidikan non formal lainnya.

Sehingga Bupati Nur Arifin berharap agar dapat tetap menempuh pendidikan formal dengan mengakses pendidikan kesetaraan atau kejar paket.

Mengingat selama ini indeks pembangunan manusia di Trenggalek ini belum mencapai 70 persen atau belum melampaui provinsi karena rata – rata lama sekolahnya yang belum melebihi 12 tahun.

” Jadi rata – rata masih diangka 10-11 koma sekian, artinya banyak yang setelah Tsanawiyah itu kemudian tidak melanjutkan ke jenjang SMA ke jenjang yang lebih tinggi,” terangnya. (SDR)