Pimpin Upacara Hardiknas dan Harkitnas ke-115, Bupati Nganjuk : Pilihan Politik Boleh Beda, Tetapi Persatuan dan Kesatuan Harus Tetap Dijaga
Nganjuk, megapos.co.id – Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi memimpin upacara memperingati Hari Pendidikan (Hardiknas) dan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) 2023 yang ke-115 tahun di Monumen Dr Soetomo, Desa Ngepeh, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, Senin (22/5/2023).
Selain Bupati Nganjuk, hadir dalam upacara tersebut, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Nganjuk, Kepala Kantor/Lembaga/Instansi di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nganjuk, Camat se-Kabupaten Nganjuk, kepala SMP Negeri se-Kabupaten Nganjuk dan peserta upacara.
Adapun tema Harkitnas 2023 tahun ini yang ditetapkan pemerintah, yaitu: “Semangat untuk Bangkit”.
Dalam kesempatan itu, Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi mengatakan, upacara Hardiknas dan Harkitnas 2023 ke-115 ini, sengaja digelar di Monumen Dr Soetomo karena memiliki sejarah perjuangan Dr Soetomo dalam memperjuangkan semangat kebangsaan.
“Sejarah itu masa lalu yang tidak boleh dilupakan, karena sejarah berkorelasi dengan saat ini. Sejarah itu bisa kita pakai dalam waktu puluhan tahun ke depan,” kata Kang Marhaen sapaan akrab Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi.
Menurut Kang Marhaen, ada 2 momentum kebangkitan nasional yaitu berdirinya organisasi Budi Utomo 20 Mei 1908 dan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.
“Dr Soetomo adalah tokoh pendiri organisasi Budi Utomo, organisasi pergerakan yang pertama di Indonesia. Pada tahun 1903, Soetomo menempuh pendidikan kedokteran di School tot Opleiding van Intandsche Artsen (STOVIA), Batavia,” terangnya.
Bersama kawan-kawan dari STOVIA inilah, kata Kang Marhaen, Soetomo mendirikan perkumpulan yang bernama Budi Uomo di Jakarta pada tanggal 20 Mei 1908.
“Organisasi Budi Utmo disebut sebagai pelopor pergerakan nasional karena Budi Utomo merupakan organisasi pertama di Indonesia yang bersifat modern dan ingin memperjuangkan semangat kebangsaan kepada masyarakat Indonesia,” tandasnya.
Dijelaskannya, Dr Soetomo beserta para pelajar STOVIA mendirikan perhimpunan Budi Utomo dengan tujuan mencerdaskan kehidupan berbangsa.
“Berdirinya Budi Utomo menjadi pelopor perjuangan dalam mengusir penjajah, dari perjuangan bersifat kedaerahan menjadi pergerakan bersifat nasional,” imbuhnya.
Selain itu, lanjut Kang Marhaen, berdirinya organisasi Budi Utomo bertujuan untuk mempromosikan pendidikan dan kebudayaan dan menciptakan jiwa nasionalisme.
“Juga untuk membina persatuan dan kesatuan, serta memberikan stimulus atau rangsangan kepada rakyat untuk mendirikan organisasi-organisasi yang ending-nya mewujudkan kemerdekaan Indonesia,” tambahnya.
Melalui momentum peringatan Harkitnas 2023 ini, Kang Marhaen mengajak seluruh masyarakat di Kabupaten Nganjuk untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan meski berbeda pilihan dalam tahun politik ini.
“Tahun 2023/ 2024 ini adalah tahun politik. Pilihan politik boleh beda, akan tetapi persatuan dan kesatuan harus tetap kita jaga,” tegas Kang Marhaen.
Reporter : Jumiati