DPRD Kabupaten Pasuruan Sambut Baik Aspirasi Mahasiswa Gerakan Cipayung Pasuruan Raya
Pasuruan, megapos.co.id – Kekompakan puluhan mahasiswa yang menamakan dirinya Gerakan Cipayung Pasuruan Raya mendatangi Gedung DPRD Kabupaten Pasuruan, Rabu (3/9/2025) sore.
Kedatangan mereka tak lain untuk menyampaikan sejumlah isu strategis yang belakangan ramai diperbincangkan di masyarakat.
Pantauan di lokasi, para mahasiswa dari HMI, GMNI, PMII, dan MMI tersebut, tak melaksanakan orasi berkobar-kobar layaknya para pendemo.
Namun mereka menyampaikan tuntutan mereka di hadapan Bupati Pasuruan, Rusdi Sutejo dan Wakil Bupati Pasuruan, Shobih Asrori serta seluruh Pimpinan DPRD Kabupaten Pasuruan dan anggota yang diminta untuk duduk lesehan sembari menikmati terik matahari di sore hari.
Koordinator aksi, Dandy yang juga Ketua DPC GMNI Pasuruan menuturkan mahasiswa tidak ingin gerakan mereka menimbulkan keresahan.
Hal ini mengingat banyaknya kawasan industri di Kabupaten Pasuruan dan agar para investor tak takut jika berinvestasi di pasuruan
Menurut Dandy, ada lima isu utama yang mereka suarakan dalam kesempatan tersebut.
Isu itu meliputi sampah, infrastruktur jalan, transportasi umum, narkoba, penyerapan tenaga kerja, pelanggaran HAM di Alas Tlogo, serta kekerasan terhadap perempuan dan anak.
“Kami ingin aspirasi ini didengar langsung oleh DPRD dan pemerintah daerah, serta diteruskan ke pusat. Harapan kami agar masalah-masalah ini segera mendapat perhatian serius,” tegasnya.
Mendengar tuntutan mahasiswa, Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Samsul Hidayat, menyambut baik aspirasi mahasiswa yang datang.
Ia berjanji akan menindaklanjuti isu-isu yang menjadi rekomendasi sesuai dengan tugas pokok dan fungsi DPRD.
“Kami siap mengawal dan memperjuangkan aspirasi ini, bukan hanya di depan gedung ini saja. Jika ada rekomendasi yang bersifat nasional, tentu akan kami bawa ke pusat,” katanya.
Samsul juga mengakui bahwa komunikasi DPRD dengan masyarakat terkadang kurang maksimal.
“Kami minta maaf apabila selama ini belum banyak turun ke bawah dan berkomunikasi dengan baik kepada masyarakat,” ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Pasuruan, Rusdi Sutedjo, juga hadir dalam aksi damai tersebut dan memberikan tanggapan langsung. Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah tidak menutup mata atas masukan yang diberikan mahasiswa.
“Beberapa isu memang nyata terjadi setiap tahun, misalnya kekurangan air. Itu bukan isu lagi, melainkan realita yang memang harus kita selesaikan bersama,” ujar Rusdi.
Ia menambahkan, permasalahan sampah juga sedang menjadi prioritas pemerintah daerah.
“Tahun ini kami akan fokus menangani persoalan sampah agar Pasuruan lebih bersih dan sehat,” jelasnya.
Terkait isu tenaga kerja, Rusdi menyebut pihaknya sudah melakukan pemetaan kebutuhan lapangan kerja.
“Kami ingin memastikan bahwa masyarakat Pasuruan punya peluang kerja yang luas, khususnya di sektor industri,” ungkapnya.
Ia juga menegaskan keseriusan Pemkab Pasuruan dalam pengawasan lingkungan hidup, terutama tambang.
“Kalau ada masyarakat menemukan aktivitas tambang yang tidak sesuai aturan, segera laporkan, nanti akan kami tindaklanjuti ke Satgas Tambang,” ucapnya.
Rusdi menambahkan, bahwa pelayanan publik juga menjadi sorotan yang akan dibenahi.
” Jika ada layanan yang tidak humanis, segera laporkan, saya tidak akan ragu menindak dan bahkan memindahkan petugas yang bermasalah,” tegasnya.
Terakhir, Rusdi menyampaikan apresiasinya kepada mahasiswa yang menggelar aksi damai.
“Terima kasih kepada para mahasiswa yang menyampaikan aspirasi dengan tertib, semoga langkah ini membawa kebaikan untuk masyarakat Pasuruan yang makmur dan sejahtera,” pungkasnya. (Sell/Aza).