DaerahHead Line NewsNganjukPolitik & Pemerintahan

Demi Jaminan Halal dan Syar’i, MUI Nganjuk Sertifikasi RPH

Nganjuk, megapos.co.id  – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Nganjuk  melakukan proses peninjauan dan pendampingan sertifikasi halal dan syar’i ke sejumlah Rumah Pemotongan Hewan (RPH) di Kabupaten Nganjuk.

Hal ini untuk memastikan proses penyembelihan hewan dilakukan secara benar sesuai tuntun syariat Islam.

“Memastikan prosesnya syar’i mengingat sejumlah RPH yang harus kita pastikan kehalalan prosesnya,” ungkap KH. Ali Mustofa saat memantau langsung proses pemotongan hewan di RPH Nganjuk, Rabu (27/12/23).

Menurutnya, jika ada RPH yang belum benar prosesnya menjadi tanggung jawab ulama untuk memberikan edukasi sehingga masyarakat tidak ragu.

“Sudah seharusnya, mayoritaskan Muslim produk sembelihan harus kita pastikan  jaminan kehalalannya,” imbuhnya.

Oleh karena itu, ia beserta jajarannya  berkomitmen untuk terus melakukan pendampingan semua RPH yang belum tersertifikasi untuk bisa didaftarkan ke MUI.

“Monggo yang belum tersertifikasi bisa didaftarkan, akan kami bantu dan pendampingan sepenuhnya,” pungkasnya.

Sebelumnya, MUI telah melakukan proses pendampingan sertifikasi produk halal di sejumlah kecamatan, hasilnya sebanyak 1350 produk telah mendapatkan sertifikat halal pada kategori industri rumahan (Home Industry).

Penyerahan sertifikat halal dilaunching dalam gelaran Gebyar Tahun Baru Bazar Produk Halal & Syar’ i di GOR Bung Karno 25 Desember 2023 – Januari 2024.

Sebelumnya, Ketua Komisi Ekonomi, Maryadi Nur Amali menyebut, produk-produk yang ditampilkan dalam stand bazar merupakan produk khas Nganjuk yang sudah dipastikan mendapatkan sertifikat halal, terdiri dari produk makanan kering dan basah.

“Yang laris itu produk kering seperti bawang goreng, kripik tempe, sambel kacang khas Nganjuk dan sejumlah minuman dalam kemasan jamu tradisional,” ungkapnya kepada sejumlah media.

Berdasarkan pantauan di lapangan, Panitia menyiapkan ratusan stand bazar produk makanan berbagai kemasan, fashion serta stand hiburan yang digelar selama sepuluh hari.

Pembukaan bazar makin meriah dengan sejumlah penampilan berbagai macam kesenian seperti barongsai, tari Sufi Hadroh dan ditutup dengan grup Sholawat Jibril dari Pondok Pesantren Al Qomar Patianrowo Nganjuk. (**)